Konten dari Pengguna

Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi? Ketahui Manfaat dan Tantangannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Oktober 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi, sumber gambar: pexels/Ron Lach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi, sumber gambar: pexels/Ron Lach
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran ini adalah salah satu metode yang populer di dunia pendidikan. Hal ini karena guru dan orang tua semakin menyadari tentang perbedaan kebutuhan belajar pada masing-masing siswa.
ADVERTISEMENT
Alhasil, guru perlu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar setiap siswa agar mereka dapat meraih potensi terbaiknya.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Ilustrasi Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi, sumber gambar: unsplash/Ed Us
Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Dalam pembelajaran ini, setiap siswa dipandang sebagai sosok yang unik dan mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda. Inilah yang membuat proses belajar sebaiknya tidak disamaratakan di sekolah.
Mengutip buku Pembelajaran Berdireferensiasi di SD/MI, Ummu Jauharin, dkk (2024), pembelajaran berdiferensiasi merupakan metode pengajaran yang diterapkan guru dengan cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan setiap individu.
Hal ini menyesuaikan dengan minat, karakteristik, kemampuan, dan gaya belajar mereka. Tujuan utama pembelajaran berdiferensiasi menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif untuk setiap siswa.

Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi

Ilustrasi Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi, sumber gambar: unsplash/Rafael Atantya
Ada beberapa manfaat pembelajaran berdiferensiasi. Ragam manfaat tersebut, yakni sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Pembelajaran Lebih Menyenangkan

Pembelajaran berdiferensiasi bermanfaat untuk menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Dengan mengangkat beragam strategi pembelajaran yang tepat dengan gaya belajar siswa, pembelajaran ini akan terasa lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh mereka.

2. Perkembangan yang Merata untuk Semua Siswa

Manfaat lain yang bisa diperoleh dari pembelajaran adalah mendukung perkembangan siswa secara merata. Jadi, setiap guru perlu memotivasi siswa untuk mencapai potensi belajarnya yang maksimal.

3. Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Pembelajaran berdiferensiasi dipersonalisasi, sehingga menciptakan iklim belajar yang berpusat pada kebutuhan masing-masing siswa. Jadi, guru mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan minat, pengetahuan, dan preferensi belajar mereka.

Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

Ilustrasi Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi, sumber gambar: unsplash/Haidan
Meskipun memiliki beberapa keuntungan, pembelajaran berdiferensiasi tidak bisa lepas dari berbagai tantangan. Adapun tantangan yang perlu dihadapi antara lain:

1. Keterbatasan Waktu

Walaupun pembelajaran berdiferensiasi bersifat menarik, tetapi guru mempunyai keterbatasan waktu. Alhasil, merkea tidak bisa mencurahkan perhatian penuh kepada masing-masing individu. Oleh karena itu, tidak sedikit guru yang kesulitan dalam memeriksa tingkat preferensi belajar maupun pemahaman masing-masing siswa.
ADVERTISEMENT

2. Biaya yang Tinggi

Dalam menjalankan pembelajaran berdiferensiasi, sekolah membutuhkan akses ke berbagai sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan para siswa.
Sekolah juga perlu menyediakan tenaga pendidik yang tidak sedikit jika jumlah murid cenderung banyak. Hal ini membutuhkan biaya yang tinggi dan tidak semua sekolah mampu memenuhi program ini.

3. Tekanan yang Tinggi

Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan banyak tahap, baik perencanaan konten, metode pengajaran, dan penilaian berkelanjutan. Hal ini berpotensi memberikan tekanan yang tinggi kepada para guru.
Itulah penjelasan mengenai, apa itu pembelajaran berdiferensiasi. Dengan memahami manfaat dan tantangannya, sekolah dapat mempertimbangkannya untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar. (DLA)