Konten dari Pengguna

Apa itu Sorop? Ini Istilah Jawa tentang Arwah

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 Mei 2025 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa itu sorop. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu sorop. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, banyak istilah tradisional yang menyimpan makna mendalam, terutama yang berkaitan dengan hal mistis dan dunia tak kasat mata. Salah satu istilah yang belakangan ramai diperbincangkan adalah “Sorop”. Apa itu sorop?
ADVERTISEMENT
Istilah ini menjadi populer kembali setelah diangkat dalam thread viral karya SimpleMan dan diadaptasi menjadi film horor berjudul Sorop. Di balik ketenarannya, Sorop menyimpan makna yang erat dengan waktu-waktu penuh misteri dan kepercayaan spiritual.

Apa itu Sorop? Ini Istilah Jawa tentang Pemanggilan Arwah

Apa itu sorop. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Pavel Danilyuk
Mengutip dari buku Sewu Dino, Simpleman, (2019), sebelum Sorop, SimpleMan telah mempopulerkan beberapa cerita seperti KKN di Desa Penari dan Sewu Dino. Walaupun cukup populer, banyak yang tidak tahu sama sekali mengenai sorop.
Apa itu sorop? Secara harfiah, “Sorop” atau “Surup” dalam Bahasa Jawa berarti waktu menjelang malam atau saat matahari mulai tenggelam, biasanya sekitar waktu magrib. Dalam tradisi Jawa, waktu ini dianggap sebagai peralihan antara dunia terang dan gelap.
ADVERTISEMENT
Waktu ini dipercaya menjadi celah bagi makhluk halus untuk mulai beraktivitas. Oleh karena itu, banyak orang tua zaman dahulu melarang anak-anak bermain di luar rumah ketika waktu sorop tiba, karena diyakini makhluk gaib sedang berkeliaran.
Lebih jauh lagi, istilah ini juga berkaitan dengan praktik spiritual yang dikenal sebagai Poso Sorop. Ini merupakan sebuah ritual kuno yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dengan tujuan memanggil arwah orang-orang tercinta yang telah meninggal.
Dalam praktiknya, puasa atau pantangan dilakukan menjelang waktu sorop, dan terkadang disertai dengan tindakan ekstrem seperti memakan tanah kuburan. Harapannya, arwah yang dipanggil akan datang dan memberikan jawaban atau pertanda kepada pelaku ritual.
Dalam konteks cerita horor Sorop, istilah ini menjadi simbol waktu munculnya teror dari dunia arwah. Kisah tentang bangkitnya kembali sang pakde setelah kematian karena praktik poso sorop menjadi inti cerita yang menyeramkan dan sarat makna budaya.
ADVERTISEMENT
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu sorop. Meski terdengar menyeramkan, istilah ini mencerminkan kekayaan tradisi dan keyakinan masyarakat Jawa terhadap dunia gaib dan waktu-waktu tertentu yang dianggap sakral. (RIZ)