Konten dari Pengguna

Apa Itu Tuguran Kamis Putih? Ini Penjelasan Lengkapnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 April 2025 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu tuguran kamis putih - Sumber: pixabay.com/angelinebauer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu tuguran kamis putih - Sumber: pixabay.com/angelinebauer
ADVERTISEMENT
Apa itu tuguran Kamis Putih? Tuguran adalah bagian penting dari ibadah Kamis Putih sebagai persiapan rohani menuju Paskah, dan menjadi sarana untuk memperdalam iman melalui doa, penghayatan, dan keheningan.
ADVERTISEMENT
Lewat tuguran, umat diajak mengenang penderitaan Kristus. Selain itu juga diajak menyatukan diri secara spiritual dengan cinta dan pengorbanan-Nya.

Mengenal Apa Itu Tuguran Kamis Putih dalam Tradisi Katolik

Ilustrasi apa itu tuguran kamis putih - Sumber: pixabay.com/myriams-fotos
Sebenarnya, apa itu tuguran Kamis Putih? Tuguran adalah salah satu bagian penting dalam rangkaian liturgi Tri Hari Suci (Triduum Paskah) dalam gereja Katolik. Tuguran dilaksanakan pada malam Kamis Putih setelah Misa Perjamuan Tuhan.
Kata tuguran berasal dari Bahasa Jawa yang berarti "berjaga" atau "menemani,". Jadi, umat diajak untuk berjaga dan menemani Yesus dalam doa dan keheningan, mengenang penderitaan-Nya di Taman Getsemani sebelum penyaliban.
Berdasarkan buku Pedoman Berliturgi Lingkaran Natal dan Paskah, Komisi Liturgi Regio Jawa Plus, (2012), tuguran adalah adorasi atau berjaga bersama Sakramen Mahakudus setelah Misa Kamis Putih, untuk mengenang saat Yesus berdoa di Taman Getsemani sebelum ditangkap dan disalibkan.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa sederhana, tuguran adalah semacam "teman berjaga" menemani Yesus dalam keheningan dan doa. Pada Misa Perjamuan Tuhan pada Kamis Putih, Hosti kudus (Tubuh Kristus) yang sudah dikonsekrasi saat Misa tidak disimpan di tabernakel biasa.
Sakramen Mahakudus kemudian dipindahkan ke tempat khusus yang disebut "Altar Tuguran". Tempatnya sederhana dan dihias, lalu umat akan diajak untuk berjaga dalam doa.
Tradisi tuguran muncul karena mengikuti kisah dalam Injil, tepatnya saat Yesus mengajak murid-murid-Nya di Getsemani dan berkata:
Tapi pada kisah tersebut, para murid malah tertidur. Dalam tuguran, umat Katolik diajak tidak "tertidur", tapi tetap setia menemani Yesus melalui doa dan keheningan.
Suasana tuguran biasanya hening, khusyuk, dan penuh doa. Lagu-lagu pujian atau mazmur akan dinyanyikan dengan lembut. Umat Katolik bisa berdoa pribadi, membaca Kitab Suci, atau merenungkan sengsara Yesus.
ADVERTISEMENT
Di beberapa paroki, Tuguran berlangsung bergilir hingga tengah malam atau bahkan hingga dini hari menjelang Jumat Agung. Umat atau kelompok kategorial biasanya mendapat jadwal untuk berjaga dalam waktu tertentu.
Tuguran merupakan perlambang Yesus yang berjaga sepanjang malam saat menantikan saat pengkhianatan dan penangkapan-Nya. Itulah tadi penjelasan singkat mengenai apa itu tuguran Kamis Putih. (DNR)