Apa Itu Zakat Profesi? Ini Pengertian dan Tata Cara Menghitungnya yang Benar

Zakat profesi. Sumber: unsplash.com

Zakat profesi atau zakat penghasilan merupakan salah satu jenis zakat mal yang wajib dibayarkan oleh umat muslim yang sudah memiliki harta mencapai nisab. Adapun harta yang ditunaikan tersebut berasal dari penghasilan atau gaji yang didapatkan secara rutin. Jadi, sebenarnya apa itu zakat profesi? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Zakat Profesi

Mengutip dari buku Zakat Profesi: Seri Hukum Zakat karya Abdul Bakir dan Muhammad Ahsan (2021), zakat profesi adalah zakat kontemporer sebesar 2,5% yang didapatkan dari gaji atau penghasilan yang diterima. Konteks penghasilan dalam zakat profesi ini merujuk kepada setiap jenis pendapatan. Mulai dari gaji, honor, upah, dan lain sebagainya.

Artinya, zakat profesi tidak hanya diperuntukkan bagi pejabat negara, pegawai, karyawan, dan lainnya yang memiliki penghasilan rutin. Namun, juga bagi mereka yang mendapatkan penghasilan dari pekerjaan bebas lain. Umumnya, umat muslim akan menghitung besaran zakat profesi yang dibayarkan dengan melihat gaji bulanan yang diperoleh. Kemudian baru dikalikan dengan 12 bulan.

Sayangnya, hingga kini masih terjadi perbedaan pendapat tentang pemungutan zakat profesi. Hal ini disebabkan karena zakat profesi sebenarnya dianggap seperti zakat emas, yakni ditunaikan per tahun setelah mencapai nisab.

Meski begitu, zakat profesi menemukan legalitasnya apabila mengikuti pendapat dalam mahzab Hambali yang menganggap bahwa zakat profesi muncul dari pendapatan tak terduga dan tidak ada syarat harus haul. Jadi, umat muslim diperbolehkan untuk menunaikan zakat profesi begitu mendapatkan penghasilan.

Zakat profesi. Sumber: unsplash.com

Cara Menghitung Zakat Profesi yang Benar

Setelah mengetahui apa itu zakat profesi, Anda juga perlu memahami bagaimana cara menghitung zakat profesi yang benar sesuai ketentuan syariat Islam. Di bawah ini adalah simulasi perhitungan zakat profesi.

Selain itu, zakat profesi juga bisa diakumulasikan dalam satu tahun. Caranya, jumlah pendapatan gaji berikut bonus dan lainnya dikalikan satu tahun kemudian apabila hasilnya mencapai nisab, selanjutnya dikalikan dengan kadar zakat 2,5%.

Semoga bermanfaat. (Anne)