Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud Debat, Jenis, dan Unsurnya? Inilah Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
18 Januari 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang dimaksud debat. Foto: Unsplash/Evangeline Shaw
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang dimaksud debat. Foto: Unsplash/Evangeline Shaw
ADVERTISEMENT
Saat ini debat menjadi hal yang cukup dicari banyak masyarakat Indonesia. Hal ini sehubungan dilaksanakannya debat Pilpres 2024. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dimaksud debat?
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat beberapa jenis debat yang ada. Di sisi lain, untuk melaksanakan debat haruslah terdapat beberapa unsur, baik itu wajib maupun opsional.

Apa yang Dimaksud Debat?

Ilustrasi apa yang dimaksud debat. Foto: Pexels/Stiven Rivera
Debat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Sedangkan dikutip dari buku Debat: Sebuah Keterampilan dan Seni Berbicara, E. Y. Wimala, dkk (2021), penjelasan dari apa yang dimaksud debat adalah cara menyampaikan ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti-bukti yang mendukung kasus dari masing-masing pihak berdebat.
Debat juga dapat diartikan sebagai silang pendapat tentang tema tertentu antara pihak pendukung dan pihak penyangkal melalui dialog formal yang terorganisasi.
Debat yang biasanya diikuti oleh pihak pendukung dan pihak penyangkal dipimpin oleh seorang pemandu (moderator) serta dibatasi oleh waktu dan aturan main.
ADVERTISEMENT
Kedua belah pihak yang berdebat berusaha meyakinkan lawan debat dan pemirsa/pendengar bahwa usul dan argumennya adalah yang paling baik.

Jenis-jenis Debat

Ilustrasi jenis-jenis debat. Foto: Unsplash/Evangeline Shaw
Debat sendiri memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan tujuan, bentuk, dan metode yang dilakukan. Menurut Tarigan, debat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni:

1. Cross-Examination Debating

Debat pemeriksaan ulang (Cross- Examination Debating) ialah suatu teknik yang dikembangkan di kantor-kantor pengadilan. Debat ini bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh sang penanya.
Tujuan dari debat ini adalah mengajukan serangkaian pertanyaan satu sama lain erat berhubungan, menyebabkan para individu ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh sang penanya.

2. Assembly or Parliamentary Debating

Debat parlementer juga dikenal sebagai sebutan debat majelis berfungsi untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.
ADVERTISEMENT
Debat ini bertujuan untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang menyatakan pandangan maupun pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul setelah izin dari majelis.

3. Debat Formal

Debat formal merupakan debat yang memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau yang membantah suatu usul.
Debat formal didasarkan pada konversi-konversi debat bersama secara politis atau konvensional menuju digitalisasi komunikasi dengan menggunakan berbagai kanal media sosial kekinian.

Unsur-unsur Debat

Ilustrasi unsur-unsur debat. Foto: Unsplash/Antenna
Dalam melaksanakan debat, terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yakni:

1. Materi atau Topik

Debat merupakan saling bertukar pendapat dalam membahas membahas suatu topik. Artinya, dalam melakukan kegiatan debat haruslah ada materi yang dibahas. Istilah lain dari materi adalah mosi.
ADVERTISEMENT

2. Tim Afirmatif atau Tim Pro

Tim afirmatif atau pihak pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
Dengan kata lain, tim yang pro terhadap tema yang dibahas. Pihak pro ini akan menjelaskan uraian mengenai alasan setuju terhadap mosi yang dibahas.

3. Tim Oposisi atau Tim Kontra

Selain tim afirmatif yang mendukung dan menguatkan mosi, harus ada tim oposis atau tim kontra yang akan menolak mosi yang telah diberikan. Tim inilah yang akan menyanggah dan menolak argumen dari tim afirmatif.

4. Tim Netral

Tim netral adalah pihak yang ada di tengah-tengah. Tim ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak, dengan kata lain bersikap netral.

5. Moderator

Moderator adalah pemimpin dan pembantu jalannya debat, mulai dari membacakan tata tertib debat, mengajukan pertanyaan serta menengahi adu pendapat peserta debat.
ADVERTISEMENT

6. Peserta Debat

Peserta debat berhak untuk menentukan keputusan akhir bersama juri debat. Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan keputusan akhir. Namun, jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan suaranya.
Pada beberapa kesempatan, peserta debat berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat lewat proses voting atau pemungutan suara.

7. Notulen atau Penulis

Notulen bertugas untuk mencatat atau menulis mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.
Dari penjelasan tentang apa yang dimaksud debat di atas dapat mengetahui salah satu cara dalam menemukan suatu masalah, baik dari sisi baik maupun buruk. Inilah yang membuat debat banyak digunakan di berbagai kegiatan, termasuk juga Pemilu. (MZM)
ADVERTISEMENT