Apakah Kalender Islam dan Jawa? Simak Penjelasannya!

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 Juli 2021 11:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kalender Islam dan Jawa, sumber foto: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalender Islam dan Jawa, sumber foto: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Mungkin, bagi kalian yang tinggal di Jawa masih sering mendengar atau melihat orang menggunakan penanggalan khas Jawa atau Kalender Jawa. Begitu pun dengan Kalender Islam, masih ada yang menggunakan. Apa perbedaan keduanya? Berikut ini adalah penjelasan.
ADVERTISEMENT

Kalender Islam dan Kalender Jawa

Jka dilihat sekilas, penamaan bulan dan hari dari kalender Islam dan Jawa sudah berbeda jauh.
Namun, dikutip dari buku Sejarah 2, Sadirman (2008: 126), Kalender Jawa merupakan salah satu keberhasilan pada masa Islam mengabungkan antara kalender Jawa dengan kalender Islam. Hal tersebut dimulai pada tanggal 1 Muharram tahun 1043, atau tanggal 1 sura 1555 Jawa, tepatnya 8 Agustus 1633 oleh Sultan Agung.
Jika sebelumnya digunakan kalender berdasarkan sistem matahari atau Syamsiah maka sebagai pengaruh dari agama Islam diciptakan kalender dengan peredaran bulan atau komariyah.
Ilustrasi kalender, sumber foto: https://unsplash.com/
Yang membedakan antara kalender Islam dan Jawa yang pertama adalah mengenai jumlah hari.
Jika dalam kalender Islam jumlah hari dan penentuan awal bulan bisa dilihat dari fenomena hilal atau bulan seperti pada penentuan awal Ramadhan atau awal bulan Syawal. Berbeda dengan kalender Jawa yang sudah ditentukan yaitu dalam satu bulan terdiri dari 30 hari untuk bulan ganjil dan 29 hari untuk bulan genap.
ADVERTISEMENT
Untuk penamaan hari juga ada perbedaan. Jika dalam kalender Islam atau hijriyah dalam satu minggu terdiri dari 7 hari yairu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu/Ahad. Sedangkan dalam kalender Jawa dalam satu minggunya hanya terdiri dari 5 hari yaitu Pon, Legi, Pahing, Wage dan Kliwon.
Demikian adalah pembahasan mengenai kalender Islam dan Kalender Jawa yang sebenarnya adalah sebuah keberhasilan akulturasi antara dua budaya namun masih ada perbedaan yang mendasar dari kalender Islam dan Jawa. (WWN)