Apakah Kritik Terhadap Neo Klasik Masih Relevan?

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 April 2024 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah Kritik Terhadap Neo Klasik, Foto: Unsplash/Thithawat_s.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah Kritik Terhadap Neo Klasik, Foto: Unsplash/Thithawat_s.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Neo klasik sudah menjadi salah satu aliran dalam ilmu ekonomi. Neo klasik adalah pertumbuhan ekonomi bersumber pada penambahan dan perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran agregat. Apakah kritik terhadap neo klasik jika masih diterapkan saat ini?
ADVERTISEMENT
Neo klasik pertama kali dikemukakan oleh Robert Solow dan Trevor Swan. Aliran ini menekankan pada konsep persaingan sempurna dalam pasar, yakni kondisi di mana tidak ada monopoli dan setiap pelaku usaha memiliki akses yang sama terhadap informasi.

Apakah Kritik Terhadap Neo Klasik?

Ilustrasi Apakah Kritik Terhadap Neo Klasik, Foto: Unsplash/Thithawat_s.
Dikutip dari buku Menuju Kesejahteraan Berkelanjutan karya Dr. Zainul Bahri, S.E., M.E (2023: 29), teori neo klasik menekankan bahwa perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor penentu dalam pertumbuhan ekonomi.
Menurut teori neo klasik membagi tiga jenis input yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu pengaruh modal dalam pertumbuhan ekonomi, pengaruh teknologi dalam pertumbuhan ekonomi, dan pengaruh angkatan kerja yang bekerja dalam pertumbuhan ekonomi.
Lantas, bagaimana jika neo klasik masih relevan diterapkan dalam era modern seperti sekarang? Apakah kritik terhadap neo klasik? Berikut adalah jawabannya.
ADVERTISEMENT

1. Kritik terhadap Rasionalitas dan Informasi

Salah satu kritik utama terhadap ekonomi neo-klasik adalah bahwa asumsi dasarnya mengenai rasionalitas dan informasi seringkali tidak mencerminkan kondisi nyata.
Model ekonomi neo klasik didasarkan pada keyakinan bahwa individu bertindak secara rasional dan memiliki akses yang sempurna terhadap informasi.
Namun, kritikus menyoroti bahwa dalam kehidupan sehari-hari, perilaku individu seringkali tidak sepenuhnya rasional dan informasi yang tersedia sering kali tidak lengkap atau tidak akurat.

2. Kritik terhadap Model Keseimbangan

Ekonomi neo klasik sering mengandalkan model keseimbangan yang mengasumsikan bahwa pasar akan selalu mencapai keseimbangan di mana penawaran dan permintaan sama.
Namun, kritikus menyoroti bahwa model tersebut tidak selalu mencerminkan realitas pasar yang seringkali tidak mencapai keseimbangan sempurna.

3. Kritik terhadap Kurangnya Faktor Eksternal

Ekonomi neo klasik sering dianggap mengabaikan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi ekonomi, seperti lingkungan, budaya, dan aspek sosial.
ADVERTISEMENT
Para kritikus berpendapat bahwa analisis ekonomi harus lebih memperhitungkan dampak lingkungan, kesenjangan sosial, dan faktor budaya dalam keseluruhan proses analisisnya. Sehingga kurang relevan diterapkan di masa modern.
Itulah jawaban pertanyaan apakah kritik terhadap neo klasik. Neo klasik seringkali mendapatkan kritikan terhadap informasi hingga rasionalitasnya. (Umi)