Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Apakah Yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Salat? Ini Penjelasannya
3 September 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah yang dimaksud dengan lalai mendirikan salat? Menurut surat Al Ma'un 4-7, lalai adalah tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, malas, dan lalai akan tujuannya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) juga menjelaskan lebih gamblang dalam tafsir Al Ma'un 4-7 yang sangat penting untuk mengingatkan bahwa umat muslim jangan lalai mendirikan salat.
Tafsir tentang Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Salat
Mendirikan salat sangatlah penting. Mengutip Buku Kecil Kearifan Islam 1: Kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat Yang Penuh Ilham dan Mencerahkan, Maulana Wahiduddin Khan (2005), jangan lalai mengerjakan salat fardu, barang-siapa yang melalaikannya akan terlepas dari lindungan Allah.
Kemenag juga menekankan apakah yang dimaksud dengan lalai mendirikan salat dalam surat Al Ma'un 4-7. Tafsir secara ringkas Kemenag seperti yang dikutip dalam laman resmi Kemenag (kemenag.go.id) tersebut adalah binasa dan celakalah orang yang salat yang memiliki sifat-sifat tercela.
ADVERTISEMENT
Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.
Dalam tafsir yang lebih luas, surat Al Ma'un 4-7, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, namun tidak sampai ke hatinya.
Manusia bisa lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya. Manusia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai. Manusia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya.
Semua itu menjadi sia-sia karena hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.
Perilaku tersebut secara khusus ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik. Walaupun begitu, ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam, tidak mengerti Bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya.
ADVERTISEMENT
Jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini.
Allah selanjutnya menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta agama, yaitu yang melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya semata karena ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia dan hikmahnya.
Demikian jawaban dari apakah yang dimaksud dengan lalai mendirikan salat. Semoga informasi ini dapat mengingatkan umat muslim untuk selalu mengingat salat. (ARD)