Konten dari Pengguna

Aqidah: Pedoman dalam Menjunjung Sikap Toleransi dan Demokrasi dalam Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 Desember 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah, sumber gambar: unsplash/Pedro Bariak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah, sumber gambar: unsplash/Pedro Bariak
ADVERTISEMENT
Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah. Istilah ini mengacu pada keimanan yang kuat terhadap dasar-dasar ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Aqidah dalam Islam mencakup keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul, hari akhir, dan takdir baik atau buruk. Singkatnya, aqidah merupakan fondasi utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim.

Islam Menjunjung Tinggi Sikap Toleransi dan Demokrasi Sejauh Tidak Bertentangan dengan Aqidah

Ilustrasi Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah, sumber gambar: unsplash/Afif Kusuma
Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah. Mengutip Buku Ajar Islam dan Kebhinekaan, Heri Effendi, dkk (2020), Islam mengajarkan pentingnya toleransi dan demokrasi dalam hidup bermasyarakat.
Namun, toleransi mempunyai batasan agar tidak melewati prinsip-prinsip aqidah. Penjelasan tentang toleransi dalam Islam, yakni sebagai berikut.

1. Tidak Mengorbankan Keyakinan

Toleransi bukan berarti harus mengakui atau membenarkan kepercayaan orang lain yang bertentangan dengan tauhid. Seorang muslim perlu menjaga keimanannya dengan tegas. Misalnya, seperti tidak menjalani ritual agama lain atau meyakini perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT

2. Tidak Menerapkan Sinkretisme Agama

Sinkretisme agama adalah mencampuradukkan ajaran agama tertentu dengan agama lain. Dalam Islam, hal ini dilarang karena berpotensi mencederai kemurnian aqidah. Contohnya, seorang muslim boleh menghormati kepercayaan agama lain, tetapi haram merayakan ibadah mereka.

3. Kedaulatan di Tangan Allah

Islam mengajarkan bahwa kedaulatan yang paling mutlak adalah milik Allah. Oleh karena itu, aturan dan hukum perlu berlandaskan syariat, bukan sekadar kehendak mayoritas jika bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadis.

4. Keadilan sebagai Landasan

Demokrasi dalam agama Islam harus menjunjung keadilan tanpa memandang latar belakang, baik suku, agama, ras, atau status sosial. Asalkan hal tersebut tidak melanggar hukum Allah.

5. Kebebasan Berpendapat

Islam mengizinkan umatnya untuk berpendapat dengan bebas. Hanya saja, harus tetap berada dalam koridor syariat. Pendapat yang menghina agama lain atau bersifat menyesatkan tidak dibenarkan dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat dipahami bahwa Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan demokrasi sejauh tidak bertentangan dengan aqidah. Dengan begitu, setiap muslim tetap bisa hidup berdampingan dengan umat beragama lain tanpa melupakan identitas keislamannya. (DLA)