Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Arti Alhamdulillah dan Manfaat Mengucapkannya Sehari-hari
20 Januari 2022 8:20 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 18 Februari 2023 12:11 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengucapkan pujian pada Allah SWT tentu akan membawa manfaat bagi seorang Muslim . Salah satu bentuk pujian kepada Allah adalah mengucapkan alhamdulillah. Apa sebenarnya arti alhamdulillah?
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah artinya adalah segala puji bagi Allah. Kalimat alhamdulillah biasa dilafalkan atau diucapkan oleh pemeluk agama Islam ketika mendapatkan kabar baik, terbebas dari bencana, atau memperoleh karunia dari Allah.
Sebenarnya, bagaimana tulisan alhamdulillah dan apa manfaat mengucapkannya? Simak pembahasannya di bawah ini.
Arti Alhamdulillah
Sebagaimana uraian di atas, diketahui bahwa arti alhamdulillah adalah "segala puji bagi Allah". Adapun tulisan yang benar adalah sebagai berikut.
اَلْحَمْدُ للَّهِ
Alhamdulillah.
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
Alhamdulillah merupakan kalimat istimewa yang mengandung banyak manfaat. Dengan mengucapkan alhamdulillah, umat Islam telah memprogram pikiran mereka untuk menjadi lebih positif dan optimis dalam menjalani kehidupan.
Manfaat Mengucapkan Alhamdulillah
Mansyur Aliman dalam The Happiness Story of Muslimah (2021: 130-133) menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat mengucapkan alhamdulillah, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Mendapat Pahala
Alhamdulillah merupakan salah satu amalan ringan berpahala karena dalam ucapan tersebut, berarti umat Muslim telah memuji Allah. Karenanya, ucapkanlah alhamdulillah dengan niat yang baik dan ikhlas, sehingga Allah senantiasa memberikan pahala.
2. Menenteramkan Jiwa
Manfaat selanjutnya dari kalimat alhamdulillah ialah dapat menenteramkan jiwa. Kalimat alhamdulillah secara khusus mampu memberikan ketenangan atau ketenteraman jiwa.
Bagaimana kalimat alhamdulillah dapat menenteramkan jiwa? Esensi dari kalimat alhamdulillah adalah rasa syukur. Dengan kata lain, apabila Anda mengucapkan alhamdulillah ketika mendapat nikmat, berarti Anda bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diperoleh.
Allah berfirman sebagai berikut:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَينُ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بذِكْر اللَّهِ تَطْمَينُ الْقُلُوبُ :
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Raa'd: 28)
ADVERTISEMENT
3. Memiliki Hati yang Tenang
Kalimat alhamdulillah dapat membuat seseorang merasakan qana'ah. Secara istilah, qana'ah artinya hati yang tenang dengan memilih ridha Allah, mencari harta dunia sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan kewajiban, dan menjauhkan kemaksiatan.
Dengan qana'ah, umat Islam akan selalu merasa cukup dengan pemberian Allah. Sikap ini juga akan menjadikan Anda selalu bersyukur atas nikmat-Nya.
Macam-Macam Kondisi untuk Mengucapkan Alhamdulillah
Kalimat alhamdulillah memang sering kali diucapkan ketika mendapat kabar bahagia atau selesai menyelesaikan tugas. Namun, alhamdulillah juga dianjurkan untuk diucapkan dalam kondisi-kondisi berikut.
Salah satu dari sekian banyak kondisi yang dianjurkan untuk mengucapkan alhamdulillah adalah ketika bersin . Mengapa demikian? Berikut dalilnya berdasarkan hadits riwayat Bukhari yang dikutip dari buku Bulughul Maram & Dalil-dalil Hukum karya Ibnu Hajar (2020: 646).
ADVERTISEMENT
Dari Ali RA bahwa Nabi SAW bersabda:
Makna Kalimat Alhamdulillah
Kalimat hamdalah atau tahmid "alhamdulillah" dalam Alquran disebutkan sebanyak 22 kali. Dari segi lafalnya, kalimat ini merupakan kalam khobariyah yang artinya "segala puji hanya milik Allah".
Dirangkum dari Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur oleh Yana Adam, berikut adalah beberapa makna kalimat alhamdulillah yang bisa dipahami umat Muslim.
ADVERTISEMENT
1. Pujian Allah SWT kepada Diri-Nya
Alhamdulillah memiliki arti "segala puji hanya bagi Allah", di mana ada kata "hanya" pada kalimat tersebut. Jadi, semua bentuk pujian dan pujaan hanya Allah saja yang berhak mendapatkannya.
Menurut para pakar bahasa, huruf al dalam kata "alhamdulillah" disebut al lil istighraaq, yang mengandung arti "keseluruhan". Artinya, yang paling berhak menerima segala pujian adalah Allah, bahkan segala pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya.
Kalimat alhamdulillah merupakan pujian kepada Allah dengan sadar, tunduk kepada-Nya, dan ridha kepada qadha-Nya. Sebab, segala puji hanya Allah yang berhak memilikinya. Hal ini sebagaimana firman Allah berikut:
إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ
Artinya: "Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS. Thaha: 14)
ADVERTISEMENT
2. Pujian dari Allah SWT kepada Makhluk
Makna alhamdulillah selanjutnya qodiimun li hadiitsin, yakni Allah memuji kepada manusia (makhluk yang bersifat baru dan tidak kekal). Dalam hal ini, Allah memuji makhluk yang paling mulia dan terpuji, yaitu Nabi Muhammad. Hal ini jelas tercantum di dalam Alquran surat Al Qolam ayat 4 yang berbunyi:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Artinya: "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur (agung)." (QS. Al-Qolam: 4)
3. Pujian dari Makhluk kepada Allah SWT
Kalimat alhamdulillah merupakan pengakuan dan persembahan pujian serta rasa syukur kepada Allah. Dengan mengucapkan kalimat ini, artinya umat Muslim telah mempersembahkan pujian hanya untuk Allah.
Menurut Mahmud Asy-Syafrowi dalam buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian, mengucapkan alhamdulillah memiliki makna pengingat rasa syukur bagi umat Muslim agar ketika mendapat nikmat dan kesuksesan, mereka tetap bersyukur dan mengingat Allah.
ADVERTISEMENT
Karena semua kenikmatan itu datangnya hanya dari Allah. Manusia diberi otak, pikiran, kecerdasan, tenaga, dan semua fasilitas yang dimiliki itu datangnya dari Allah, milik Allah, dan akan kembali pada Allah.
4. Pujian Makhluk kepada Makhluk
Rasulullah telah mengajarkan untuk memuji sesama atau dikenal dengan hadiitsun li hadiitsin yang berarti "memberikan pujian kepada sesama makhluk".
Sebagai contoh, ketika Anda memperoleh suatu kebaikan dari orang lain, Anda dapat mengucapkan jazakallah khairan, yakni ungkapan terima kasih kepada orang yang berbuat baik.
Pada konteks ini, perlu dingat untuk setelahnya mengembalikan pujian tersebut kepada Allah dengan cara mengucapkan alhamdulillah.
(AA & SFR)