Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Arti Asmaul Husna Al Wakil dan Contoh Penerapannya Sehari-hari
27 Januari 2022 20:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, Allah Subhannahu Wa Ta’ala mempunyai 99 nama yang indah dan disebut dengan Asmaul Husna . Salah satu nama Allah swt yaitu asmaul husna Al Wakil. Apa arti Al Wakil dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari umat muslim?
ADVERTISEMENT
Arti Asmaul Husna Al Wakil
Dikutip dari buku Ensiklopedi Akhlah Rasulullah Jilid 1, Syaikh Mahmud Al-Mishri (2019: 359), Ibnu Atsir mengatakan, kita menemukan Al-Wakil di deretan nama Allah, karena Dialah yang Maha Menjaga, Memelihara dan Maha Menjamin dan juga memiliki kemampuan yang tidak ada bandingnya.
Sementara dari buku 99 Q (Kecerdasan berdasarkan Asmaul Husna), Sulaiman Al-Kumayi (2008:52), dijelaskan menurut Ibnu Faris, kata al-Wakil diambil dari akar kata wakala yang berarti “mewakilkan pihak lain dengan urusan yang sepatutnya ditangani oleh yang mewakilkan. Pihak lain yang menjadi wakil itu mungkin menjadi wakil bagi sesuatu urusan tertentu, atau pun menjadi wakil dalam semua urusan. Dalam hal ini, Allah dapat menjadi wakil bagi semua urusan manusia. “Allah menjadi wakil atas segala sesuatu.” (al-Anam, ayat 102)
ADVERTISEMENT
Dalam menerapkan Asmaul Husna Al Wakil oleh umat muslim dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa tingkah atau perilaku seperti memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan. Atau dalam penerapannya ke diri sendiri bisa berupa memiliki sifat bertanggungjawab, berperilaku tawakal, belajar atau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kebaikan diri sendiri.
Al Wakil juga mengandung makna bahwa Allah adalah tempat menyerahkan segala urusan manusia, baik itu perkara kecil sampai besar, dengan kata lain, manusia diwajibkan untuk bertawakal kepada Allah SWT.
Dengan bertawakal, segala urusan akan manusia pasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Namun Tawakal bukan berarti hanya berpasrah diri saja. Ketawakkalan merupakan usaha manusia yang telah dilakukan semaksimal mungkin, kemudia hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.(IJS)