Konten dari Pengguna

Arti Bulan Safar dan Penjelasan Mitos Kesialan di Dalamnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 Juli 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti bulan Safar. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Haley Black
zoom-in-whitePerbesar
Arti bulan Safar. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Haley Black
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan Safar adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang memiliki sejarah dan makna tersendiri bagi umat Islam. Sebagai umat muslim, tentunya harus mengetahui arti bulan Safar beserta hal-hal yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi Arab sebelum Islam, bulan ini sering kali dikaitkan dengan kesialan dan berbagai mitos negatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti sebenarnya dari bulan Safar dan menyingkap berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.

Arti Bulan Safar beserta Penjelasan Mitos Kesialan di Dalamnya

Arti bulan Safar. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Aman Habitat
Mengutip dari situs lampung.nu.or.id, arti bulan Safar adalah “sepi” atau “sunyi” sesuai keadaan masyarakat Arab dahulu yang selalu sepi pada bulan Safar. Sepi dalam arti senyapnya rumah-rumah karena orang-orang keluar rumah untuk perang dan bepergian.
Penjelasan serupa juga diberikan oleh Ibnu Manzhur, yang menambahkan bahwa pada bulan Safar, orang Arab sering kali memanen semua tanaman dan mengosongkan tanah-tanah dari tanaman.
Selain itu, juga memiliki kebiasaan memerangi setiap kabilah yang datang, sehingga kabilah-kabilah tersebut harus pergi tanpa bekal karena takut diserang.
ADVERTISEMENT
Banyak yang meyakini bahwa bulan Safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan dan musibah. Namun, pandangan ini tidaklah benar dan tidak didukung oleh ajaran Islam. Ibnu Rajab al-Hanbali menyatakan bahwa bulan Safar tidak berbeda dengan bulan lainnya.
Menurutnya, keburukan dan kebaikan bisa terjadi kapan saja dan tidak boleh menganggap bulan Safar sebagai bulan kesialan. Semua bulan dan waktu adalah ciptaan Allah Swt dan setiap kejadian yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
Rasulullah juga menolak anggapan kesialan yang dikaitkan dengan bulan Safar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, beliau bersabda bahwa tidak ada kesialan yang dikaitkan dengan bulan Safar, dan segala sesuatu terjadi adalah atas kehendak Allah.
ADVERTISEMENT
Itulah arti bulan Safar beserta dengan mitos kesialan di dalamnya. Sebagai umat Islam, tentunya harus memahami bahwa mitos kesialan di bulan Safar tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam, sehingga tidak patut untuk dipercaya. (RIZ)