Konten dari Pengguna

Arti Ghibah dan Dalil Berisi Larangannya dalam Alquran

Berita Terkini
Penulis kumparan
8 September 2021 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti ghibah. Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Arti ghibah. Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam, terdapat beberapa kegiatan yang dilarang keras untuk dilakukan oleh setiap muslim. Salah satunya adalah ghibah. Arti ghibah adalah perbuatan menggunjing atau bergosip dan menjadi salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, ghibah merupakan perilaku yang tercela karena bisa saja membawa kerugian, tidak hanya untuk orang lain, tetapi juga dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT

Apa Arti Ghibah dalam Agama Islam?

Arti ghibah. Sumber: pixabay.com
Menurut buku Bahaya Lisan karya Imam Ghazali dan Taufik Damas (2016), arti ghibah berasal dari bahasa Arab, yaitu ghaabaha yaghiibu ghaiban yang berarti ghaib. Dari etimologi tersebut, bisa dipahami bahwa ghibah adalah bentuk ‘ketidakhadiran seseorang’ dalam sebuah pembicaraan. Sedangkan menurut KBBI, ghibah adalah kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain atau bergunjing.
Larangan berghibah dalam Alquran sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat Al Hujurat ayat 12 sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Meski haram untuk dilakukan, namun dalam agama Islam terhadap kondisi tertentu yang memperbolehkan seorang muslim melakukan ghibah. Beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan antara lain adalah saat berada di sidang pengadilan, proses pelaporan ke polisi, ketika meminta fatwa atau arahan dari alim ulama, peringatan publik, ghibah kejahatan publik, dan juga sebagai penanda.
Jadi, sudah sangat jelas jika berghibah di luar kondisi tersebut maka tidak diperbolehkan. Apalagi ghibah merupakan aktivitas yang tidak mendatangkan manfaat. Bahkan dalam beberapa kasus, ghibah malah menjadi media untuk melakukan adu domba antara satu orang dengan orang lainnya sehingga dapat menimbulkan perselisihan atau pertengkaran. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim sebaiknya menghindari perilaku yang seperti ini agar tidak dibenci oleh Allah SWT. (Anne)
ADVERTISEMENT