Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Arti Jihad dan Makna yang Sesungguhnya Menurut Islam
8 September 2021 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara etimologis, arti Jihad adalah “berjuang keras”. Sedangkan dalam makna lebih luas, Jihad diartikan sebagai “usaha yang sungguh-sungguh untuk melawan sesuatu yang bathil”. Contoh nyatanya yaitu bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu di perguruan tinggi atau bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, beberapa kalangan mengartikan jihad sebagai hal yang radikal. Jihad sering diterjemahkan sebagai suatu perang untuk membela agama. Hal ini tentu menimbulkan pertumpahan darah, sehingga makna dari jihad perlu dipahami lebih lanjut.
Sesat Pikir Arti atau Pemaknaan Jihad
Perlu diketahui bahwa pemaknaan jihad sebagai “perang suci” sangat melenceng dari makna yang sesungguhnya. Padahal, makna jihad yang otentik tidak sedikitpun mengandung seruan untuk bertindak kekerasan.
Awal mula konsep jihad dimaknai sebagai perang fisik terjadi karena orang-orang Islam terpaksa melakukan perang Badar (624 M). Perlu digarisbawahi bahwa sebetulnya Rasulullah SAW tidak berfokus pada peperangannya, melainkan pada konsep spiritualnya. Oleh karenanya, setelah perang berakhir, Rasulullah berkata “Kita pulang dari Jihad kecil (Perang Badar) menuju jihad akbar”.
ADVERTISEMENT
Dari perkataan Rasulullah tersebut, dapat diketahui bahwa perang hanya sebuah jihad kecil dan jihad yang lebih besar sesungguhnya adalah melawan nafsu yang menguasai jiwa manusia.
Makna Jihad yang Sesungguhnya
Dikutip dari jurnal Memahami Jihad dalam Perspektif Islam oleh Amri Rahman (2018: 6), jihad adalah memberikan segenap kemampuan yang dimiliki untuk memperjuangkan kebaikan. Kebaikan di sini mencakup segala hal, selama yang dilakukan tersebut mencurahkan kekuatan yang maksimal untuk agama.
Contoh dari jihad yang sesungguhnya adalah menjalankan ibadah haji. Seperti yang kita tahu, ibadah tersebut memerlukan suatu perjuangan, baik secara fisik, materi maupun mental. Menjalankan ibadah haji adalah suatu pengorbanan yang besar karena harus menempuh jarak yang sangat jauh. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk berhaji juga tidak murah. Itulah mengapa haji pantas disebut sebagai jihad yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Selain haji, perbuatan yang dapat digolongkan sebagai jihad dalam Islam adalah menjaga hawa nafsu dari godaan syetan, berjuang menimba ilmu di perantauan, menyisihkan harta untuk membantu orang miskin dan masih banyak lagi.
(DLA)