Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Konservatorium dan Sekilas Sejarah Musik di Indonesia
17 Juli 2023 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konservatorium adalah lembaga pendidikan dalam bidang musik. Musik sudah menjadi bagian hidup banyak orang. Ada banyak orang yang sangat menggemari musik dan menjadikan musik sebagai pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Musik bisa ditemui di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Musik terus mengalami perkembangan dari masa ke masa, sehingga menarik untuk dipelajari.
Arti Konservatorium
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Setiap orang memiliki ketertarikan dan bakat di bidang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, lembaga pendidikan yang dibangun juga ada beberapa jenis, sesuai dengan ketertarikan dan bakat masyarakat.
Salah satu lembaga pendidikan yang ada adalah konservatorium. Menurut KBBI (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konservatorium), arti konservatorium adalah sekolah musik. Istilah konservatorium sendiri berasal dari konservatorium Italia pada masa Renaisans.
Konservatorium dulunya dikenal sebagai panti asuhan yang menempel dengan rumah sakit. Pada masa itu, anak-anak yang tidak memiliki orang tua atau yang ditinggalkan orang tuanya akan diberikan pelajaran musik yang dibiayai negara.
ADVERTISEMENT
Sekolah musik sekuler didirikan pertama kali di Paris, Prancis pada tahun 1784. Sejak saat itu, sekolah musik terus berkembang dan tersebar di banyak negara.
Sekilas Sejarah Musik di Indonesia
Masyarakat Indonesia telah mengenal musik sejak sekitar tahun 400 Masehi. Pada zaman itu, musik bukan berfungsi sebagai hiburan, namun digunakan dalam upacara keagamaan dan kegiatan adat. Seiring perkembangan zaman, fungsi musik juga bertambah, musik juga dianggap sebagai seni dan hiburan.
Dikutip dari Dokumentasi Sejarah Musik Populer Indonesia 1967-1978, Herwanto, dkk (2022:237), MMI (Museum Musik Indonesia) beranggapan bahwa momentum berkumandangnya lagu Indonesia Raya pada Kongres Pemuda bisa menjadi milestone penting.
Industri pita kaset populer di tahun 70an. Namun, sebelum saat itu, para musisi Indonesia lebih banyak berekspresi di atas panggung. Dulu, piringan hitam produksinya terbatas dan harganya relatif mahal sehingga tidak bisa dimiliki oleh semua kalangan.
ADVERTISEMENT
Biasanya, masyarakat luas menikmati musik dari siaran-siaran radio. Radio mendapatkan piringan hitam gratis sebagai promosi dari label-label rekaman. Beberapa musisi yang terkenal di masa itu adalah Titiek Puspa, Ernie Djohan, Tetty Kadi, Lilis Suryani, Dara Puspita, Koes Bersaudara, Pattie Sisters, dan lain-lain.
Jadi, arti konservatorium adalah sekolah musik . Musik tidak hanya menarik untuk dinikmati, tetapi juga menarik untuk dipelajari. (KRIS)