Arti Marhaban ya Ramadhan untuk Menyambut Bulan Suci

Marhaban ya Ramadhan. (Foto: https://pixabay.com)

Di bulan Ramadhan ada malam Qadr, malam penentuan, yang akan menemui setiap orang yang mempersiapkan diri sejak dini untuk menyambutnya. Adapun kebaikan dan kemuliaan juga dihadirkan oleh Lailat Al-Qadr yang hanya diraih oleh orang-orang tertentu saja.

Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan ibadah atau bulan penuh berkah, karena Allah akan melipatgandakan pahala pada umat muslim yang mengerjakan ibadah di bulan puasa. Ketika bulan Ramadhan, seringkali juga kita mendengar dan mengucapkan kalimat Marhaban ya Ramadhan. Namun, tahukah kamu arti dari kalimat tersebut?

Arti Marhaban ya Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan. (Foto: https://pixabay.com)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Marhaban diartikan sebagai kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang). Kata tersebut sama dengan ahlan wa sahlan yang juga berarti selamat datang. Namun, para ulama menggunakan kata Marhaban untuk menyambut Ramadhan dan bukannya ahlan wa sahlan karena ada perbedaan arti.

Dikutip dari buku Lentera Al-Quran: Kisah dan Hikmah Kehidupan yang ditulis oleh Muhammad Quraish Shihab (2008: 140), Marhaban diambil dari kata rahb yang berarti “luas atau lapang”, sehingga Marhaban menggambarkan bahwa semua tamu yang datang disambut dan diterima dengan lapang dada penuh kegembiaraan, serta dipersiapkan baginya ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Marhaban ya Ramadhan artinya adalah “Selamat Datang Ramadhan”, berarti “kami menyambutmu dengan kegembiraan dan persiapkan untukmu tempat yang luas agar engkau bebas melakukan apa saja, yang berkaitan dengan upaya mengasah dan mengasuh jiwa kami”.

Marhaban Ya Ramadhan artinya kami menyambutmu dan siap melakukan apa saja demi memperoleh kemuliaan dan kebaikan itu.

Kebahagiaan dan kegembiaraan atas kedatangan tamu sebagaimana dengan sabda Rasul saw,

Di bulana Ramadhan, setiap orang akan mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Tahukah kamu apa saja yang harus dipersiapkan? Jiwa yang suci dan tekad baja untuk memerangi nafsu, menghidupkan malam dengan shalat dan tadarus, ibadah kepada Allah melalui pengabdian kepada negara dan bangsa di siang hari. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)