Arti Minal Aidin Wal Faizin yang Sering Diucapkan Saat Lebaran

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
12 Mei 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lebaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Minal aidin wal faizin adalah ucapan tahniah yang kerap dilontarkan oleh umat Muslim saat Lebaran. Biasanya, ucapan ini disertai dengan kalimat mohon maaf lahir dan batin. Ungkapan ini merupakan doa dan harapan untuk keluarga, kerabat, hingga sahabat.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, masih banyak umat yang salah kaprah terhadap kalimat tersebut. Banyak dari mereka yang mendefinisikan ucapan minal aidin wal faizin sebagai terjemahan dari "mohon maaf lahir dan batin". Padahal jika diterjemahkan, kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.
Lantas, apa arti ucapan minal aidin wal faizin yang sebenarnya? Simak penjelasan berikut ini:
Ilustrasi Lebaran Foto: Shutterstock

Arti Minal Aidin Wal Faizin

Mengutip buku Lentera Hati yang ditulis oleh M. Quraish Shihab (2007), minal aidin wal faizin tidak dapat diartikan sepenuhnya jika merujuk kepada Al-Quran. Sebab, bentuk kata tersebut tidak dapat ditemukan dalam kitab suci umat Muslim itu.
Namun dari segi bahasa, minal 'aidin bisa diartikan dengan "(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali". Di mana kembali artinya adalah kembali kepada fitrah, yaitu "asal kejadian", "kesucian", atau "agama yang benar".
ADVERTISEMENT
Jika diartikan secara keseluruhan, minal aidin wal faizin mengandung makna "termasuk golongan yang kembali (fitrah, suci) dan termasuk orang yang meraih kemenangan (melawan hawa nafsu)".
Kalimat tersebut dapat dilengkapi dengan "Ja'alanallahu", sehingga bunyinya "Ja'alanallahu minal aidin walfaizin" yang artinya:
"Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang kembali fitrah dan mendapat kemenangan."
Sejatinya, ucapan minal aidin wal faizin saat Lebaran hanya populer di Indonesia. Di wilayah Timur Tengah atau dalam masyarakat Arab, perayaan Hari Raya Idul Fitri identik dengan ucapan "Eid Mubarak".
Kebanyakan masyarakat Muslim di sana juga mengucapkan "taqabballahu minna wa minkum", ucapan yang mahsyur di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW. Ungkapan ini berarti:
"Semoga Allah menerima amal ibadahku dan amal ibadah kalian".
ADVERTISEMENT
Selain itu, masyarakat Muslim di luar Nusantara juga tidak merayakan Idul Fitri secara besar-besaran. Perayaan mereka cenderung lebih meriah ketika memperingati Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Haji, atau Hari Raya Idul Qurban.
(GTT)