Arti Mumayyiz yang Harus Dipahami Para Orang Tua

Ilustrasi Arti Mumayyiz yang Harus Dipahami Para Orang Tua. Sumber: freepik.com

Dalam memberikan pengajaran dan penanaman nilai-nilai Islam pada anak, orang tua dan pendidik harus memperhatikan fase tumbuh kembang anak. Mengapa demikian? Karena kemampuan anak berbeda-beda sesuai dengan fase pertumbuhannya oleh karena itu materi pembelajaran yang diberikan juga harus disesuaikan dengan kemampuan mereka.

Salah satu fase yang akan diulas dalam artikel berikut ini adalah fase mumayyiz. Apakah arti mumayyiz dan bagaimana bentuk pendidikan dan pengajaran yang dapat diberikan pada anak dalam fase mumayyiz? Simak penjelasan berikut ini.

Arti Mumayyiz

Dalam jurnal Pendidikan Karakter Anak Prabalig Berbasis Al Quran oleh Aas Siti Sholichah dan Akhmad Shunhaji (Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol. 3, No. 1, 2020: 168-169), dijelaskan bahwa pengertian mumayyiz menurut Mahmud Yunus adalah anak yang telah berakal, mampu membedakan perkataan dan perbuatan baik dan buruk. Anak mumayyiz berada di rentang usia kisaran 7-9 tahun.

Secara akademis anak mumayyiz sudah bisa menerima pelajaran dan masuk jenjang sekolah dasar. Kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan berhitung pada rentang usia tersebut juga sudah mulai dapat dikembangkan. Secara sosial, anak-anak pada fase mumayyiz juga sudah berkembang dan mampu berteman serta membentuk kelompok pertemanan dengan anak-anak sebaya.

Ilustrasi Arti Mumayyiz yang Harus Dipahami Para Orang Tua. Sumber: pexels.com/cdc

Selain itu, anak yang mumayyiz juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, dan membantu tugas rumah yang ringan secara mandiri.

Pendidikan Agama dan Akhlak untuk Anak Mumayyiz

Pendidikan agama Islam dan pemahaman terhadap ajaran agama bisa diajarkan kepada anak mumayyiz dengan mengajarkan beribadah seperti sholat, puasa, berwudhu, membaca Al Quran, dan bacaan doa sehari-hari. Pengajaran agama kepada anak harus dilakukan dengan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak akan menjadi terbiasa dan tidak merasa terpaksa.

Isyarat penanaman ibadah kepada anak terangkum dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

"Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) di waktu mereka meningkat usia sepuluh tahun." (HR Abu Dawud).

Pendidikan akhlak yang baik dan mulia juga perlu diberikan kepada anak supaya ketika dewasa nanti anak akan tumbuh menjadi pribadi dengan akhlak yang mulia. Akhlak yang baik tersebut akan menjadi sifat dan karakter kuat dalam diri anak. Kunci dalam pendidikan akhlak adalah pembiasaan kegiatan harian dan ibadah. Pembiasaan kegiatan harian contohnya adalah membiasakan anak membantu pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, membersihkan rumah, atau memasak.

Perlu ditanamkan pula sifat-sifat baik seperti ketika memperlakukan teman di sekolah dan di lingkungan sekitar, menghormati guru, dan membantu orang yang membutuhkan. Penanaman dan pembentukan sifat-sifat baik ini memerlukan contoh nyata dari orang tua dan orang dewasa di lingkungan keluarga, supaya anak meniru dan membiasakan diri dengan sifat baik tersebut, karena pendidikan awal anak dimulai dari keluarga sebagai lingkungan pertama pendidikan anak.

Ilustrasi Arti Mumayyiz yang Harus Dipahami Para Orang Tua. Sumber: pexels.com/rodnae

Usaha mendidik anak dalam agama dan akhlak tersebut perlu diiringi dengan kesabaran mengingat kepribadian dan cara anak menangkap pengajaran berbeda satu sama lainnya.

Itula arti mumayyiz yang harus dipahami oleh orang tua Muslim. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu para orang tua Muslim dalam mendidik anak. (IND)