Arti Nisab Zakat dalam Islam dan Penghitungannya

arti nisab (photo by Michael Stenberg on Pexels)

Zakat sebagai suatu sistem ekonomi Islam telah dibuktikan Rasulullah SAW dan pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Ketika kita berbicara zakat, kita pun akan membahas arti nisab zakat dalam Islam. Dua hal ini tak bisa dilepaskan karena nisab merupakan aturan jumlah harta yang dikenakan zakat. Sebagai ketentuan ibadah murni, zakat juga merupakan kewajiban sosial berbentuk tolong-menolong antara orang kaya dan orang miskin. Tujuannya tidak saja untuk menciptakan keseimbangan sosial, tetapi juga untuk mencapai keseimbangan ekonomi. Tujuan zakat lainnya adalah mewujudkan kesejahteraan, menciptakan keamanan dan ketenteraman, dan menghindarkan masyarakat dari kekufuran. Dengan berzakat, kita saling peduli kondisi orang lain membuat kita semakin bersyukur kepada Allah SWT.

Arti Nisab Zakat Mal

Arti nisab secara umum adalah batas kekayaan yang dikenakan zakat. Sementara itu, arti nisab zakat dalam Islam adalah jumlah batasan minimal kekayaan seorang Muslim selama satu tahun untuk wajib mengeluarkan zakat.

Dari dua definisi tersebut, disimpulkan jika seseorang memiliki kekayaan sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan, ia sudah wajib dikenakan zakat.

Nizab dalam pengertian zakat adalah batas minimal kekayaan seseorang yang diwajibkan membayar zakat. Nisab memiliki berbagai macam-macam jenis yang berbeda, tergantung jenis zakatnya. Untuk zakat harta hasil usaha pertanian, perniagaan, peternakan, ataupun pertambangan emas dan perak, nilai nisabnya berbeda-beda.

Penghitungan Nisab Zakat Mal

arti nisab (photo by Karolina Grabowska on Pexels)

Zakat mal adalah zakat harta benda yang dikeluarkan dalam rangka mensucikan harta tersebut. Ada beberapa harta yang harus dikeluarkan, seperti harta perniagaan, harta terpendam, buah-buahan, dan peternakan.

Berikut ini penghitungan zakat harta atau zakat mal yang dikutip dari buku Pengelolaan Shadaqah, Zakat, dan Wakaf karya Dr. Agus Hermanto, M.H.I & Rohmi Yuhani'ah, M.Pd. (Literasi Nusantara:2021)

Nisab Peternakan

Zakat dari semua hasil hewani yang halal dan dikembangbiakkan serta memiliki nilai ekonomis. adapun nisab zakat setiap ternak yang wajib dizakati berbeda-beda, di antaranya :

a. nisab sabi, kerbau, dan kuda setara dengan nisab sapi, yaitu 30 ekor. Setiap muslim yang memiliki peternakan sapi, kuda, dan kerbau sebanyak 30 ekor dalam setahun, wajib membayar zakat.

b. nisab ternak unggas dan perikanan setara dengan sejumlah uang 20 Dinar. Dengan hitungan 1 dinar = 4,25 gram emas murni. Jika seorang muslim memilik ternak unggas dan perikanan senilai 20 dinar dalam satu tahun, ia wajib membayar zakat sebesar 2,5 persen.

Nisab Emas, Perak, dan Harta Kekayaan

Menurut kesepakatan ulama, emas dan perak merupakan hasil tambang yang harus dizakati. Nisab emas sebesar 20 dinar, setara dengan 85 gram emas murni. Nisab perak sebesar 200 dirham, setara dengan 627 gram. Apabila kepemilikannya setar atau lebih dari nilai tersebut selama satu tahun, ia wajib membayar zakat sebesar 2,5 persen dari total harta yang dimiliki.

Nisab Perniagaan

Harta perdagangan adalah harta yang ditawarkan untuk diperjualbelikan dengan niat berniaga. Ciri harta perdagangan adalah kemampuannya berkembang secara terus menerus.

Jika seorang muslim mempunya perniagaan dalam bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun jasa dalam bentuk CV, PT, yayasan, koperasi, dan sebagainya memilki nilai kekayaan sebesar 85 gram emas atau setara dengan Rp 65.110.000,00. Pemilik harta tersebut harus membayar zakat sebesar 2,5 persen dari total kekayaan usaha.

Zakat Nabati (tumbuh-tumbuhan)

Zakat dari hasil tumbuh-tumbuhan adalah sepuluh persen jika pengairannya murni dari air hujan. Apabila tanamannya disiram atau irigasi, zakatnya lima persen.

Zakat yang dibayarkan akan membersihkan jiwa dan harta. Penting bagi setiap Muslim untuk paham arti nisab zakat dan menerapkannya dalam kehidupan sesuai ketentuan yang berlaku.(SUGI)