Arti Sifat Fathonah dan Keteladanan yang Bisa Dicontoh oleh Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
9 September 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sifat fathonah. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Sifat fathonah. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ajaran Islam, sifat fathonah adalah salah satu sifat wajib rasul yang juga menjadi akhlak terpuji. Allah SWT memberi kemampuan kepada semua rasul untuk bisa menyampaikan ajaran dan menyelesaikan perkara di antara kaumnya. Contohnya seperti saat berargumentasi dalam menghadapi kaum yang menentang ajarannya.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 269 yang berbunyi sebagai berikut.

Arti Sifat Fathonah dan Keteladanan yang Bisa Dicontoh oleh Umat Muslim

Sifat fathonah. Sumber: unsplash.com
Menurut Buku Aktivitas Seru Anak Islam Rasulullah SAW Teladanku karya Supri Ketjil (2020), arti sifat fathonah adalah cerdas. Jika para rasul tidak memiliki sifat cerdas, maka mereka tidak mungkin bisa membangun argumentasi terhadap setiap orang yang menentangkan.
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran juga sudah diceritakan keadaan para nabi dan rasul dalam menghadap orang-orang yang kerap menentang ajaran agama Islam. Seperti halnya yang terdapat dalam Surat Al An’am ayat 83 sebagai berikut.
وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ ءَاتَيْنَٰهَآ إِبْرَٰهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَٰتٍ مَّن نَّشَآءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Artinya, “Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
Sifat fathonah ini bisa menjadi teladan bagi setiap umat muslim. Salah satunya adalah kewajiban umat muslim dalam menuntut ilmu agar menjadi pribadi yang cerdas dan juga bijaksana. Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
“Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam, laki-laki dan perempuan. Setiap sesuatu yang di dunia ini akan memintakan pengampunan kepada Allah SWT untuk para pencari ilmu, hingga ikan di laut pun ikut memintakan pengampunan baginya.”
(Anne)