Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Sluman Slumun Slamet dalam Pepatah Jawa Kuno
19 Maret 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalimat sluman slumun slamet, mungkin sudah sangat akrab bagi masyarakat Jawa . Kalimat tersebut termasuk salah satu dari pepatah Jawa kuno yang masih dikenal dan dihormati sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam budaya Jawa, terdapat sejumlah pepatah yang masih populer hingga kini. Banyak di antara pepatah tersebut yang sering digunakan dalam berbagai situasi oleh masyarakat Jawa.
Arti Sluman Slumun Slamet
Pepatah Jawa adalah ungkapan atau frasa yang mengandung nilai-nilai kehidupan, kearifan lokal, dan filosofi budaya Jawa. Pepatah ini sering digunakan untuk memberikan nasihat, menggambarkan situasi, atau menyampaikan pemahaman tentang kehidupan.
Sluman slumun slamet merupakan ungkapan Jawa kuno yang telah meresap kuat di kalangan orang Jawa. Bahkan, bagi beberapa orang Jawa, kata-kata ini bukan hanya sekadar pepatah, tetapi juga menjadi mantra atau doa yang sering diucapkan.
Pepatah tersebut dapat memiliki arti sebagai mantra atau doa untuk meminta kebaikan. Dalam konteks modern, ungkapan ini menjadi semacam teknik pemikiran positif untuk memiliki kendali diri, sehingga dapat memperoleh pikiran yang jernih untuk merencanakan langkah maju.
ADVERTISEMENT
Istilah modernnya adalah manifesting. Jadi, sluman, slumun, dan slamet digambarkan sebagai usaha seseorang yang ingin meraih kesuksesan namun dengan cara yang tidak mencolok. Bisa juga seseorang yang sedang melakukan hal besar tanpa perlu memamerkannya kepada orang lain, yang penting berhasil.
Berdasarkan buku 52 Pepatah Jawa Penuh Makna dan Nasihat, Pena Kreativa, (2022), secara harfiah, kata sluman dapat diartikan sebagai lancar, slumun adalah halus, dan slamet adalah aman atau selamat."
Secara substansial, arti dari pepatah Jawa tersebut adalah doa atau harapan yang tulus kepada pencipta untuk keselamatan. Wajar bila pepatah ini sering diucapkan oleh masyarakat Jawa dalam berbagai situasi, terutama ketika akan melakukan perjalanan atau bekerja.
Sayangnya, ada sebagian masyarakat Jawa yang mengartikan pepatah ini sebagai "yang penting selamat" saja. Padahal, makna sebenarnya lebih bersifat religius dan mendalam, serta tidak sesederhana itu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat dapat memahami bahwa hakiki dari pepatah Jawa sluman slumun slamet adalah keselamatan yang diperoleh melalui jalan yang ditetapkan Tuhan, bukan sekadar keselamatan dari bahaya duniawi. Harus berhati-hati agar tidak salah menggunakan atau menafsirkan pepatah ini. (DNR)