Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Surat Al Ikhlas Lengkap dengan Contoh Mengimaninya
31 Januari 2021 10:32 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arti Surat Al Ikhlas sering kali tidak diketahui, namun bacaannya terasa sudah tidak asing lagi bagi kaum muslim. Termasuk dalam surat makkiyah yang sangat mudah untuk dihafalkan.
ADVERTISEMENT
Biasanya surat ini akan diperkenalkan saat kita masih dini, karena memang ayat yang dibaca tidak terlalu banyak. Surat ke 122 dalam Alquran yang diturunkan di kota Mekkah sesudah surat An Nas.
Uniknya, Surat Al Ikhlas disebut sebagai sepertiga Alquran . Hal ini diambil dari kisah menarik yang pada masa lalu. Abu Said al-Khudri Radiyallahu anhu menceritakan, di suatu malam ada seorang sahabat yang mendengar temannya membaca Surat Al Ikhlas dan diulang-ulang. Pada pagi harinya, sahabat ini melaporkan kepada Rasulullah SAW, dengan nada sedikit meremehkan amalnya. Kemudian Nabi SAW bersabda,
Arti Surat Al Ikhlas Bisa dipahami di Sini
ADVERTISEMENT
Dari bacaan di atas bisa kita ambil beberapa pelajaran di mana terdapat hukum, larangan, dan ayat perintah dari Allah SWT. Dalam arti surat tersebut juga memberikan penjelasan secara jelas mengenai keesaan Allah, nama, dan sifat mulia Allah SWT. Kita sudah membahas artinya secara lengkap berikut ini cara kita mengimani kandungan dari Surat Al Ikhlas.
Pertama, surat ini membahas mengenai keiklasan. Sebagaimana makhluk Allah, kita harus selalu menerapkan sikap ikhlas dalam keadaan apa pun. Barang siapa yang melakukan segala kegiatan dengan ikhlas maka ia termasuk orang yang ikhlas kepada Allah SWT.
Tak lupa, surat ini juga membahas tentang keesaan Allah SWT. Diketahui Surat Al Ikhlas diturunkan untuk menjawab pertanyaan orang musyrik yang menanyakan tentang Allah kepada Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Kita sebagai hamba-Nya harus senantiasa bertakwa kepada Allah dengan cara melakukan segala kewajiban yang telah diperintahkan, contohnya tidak menyembah Tuhan selain Allah SWT, melakukan sholat lima waktu, menjenguk orang yang sakit, menjawab salam, mengantar jenazah, dan mendoakan orang yang bersin.
Satu hal lagi kita juga harus mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, kita harus selalu mengikuti sunnah dan perbuatan baiknya. Teruslah berusaha untuk menjadi muslim yang lebih baik! (AG)