Arti Tawakal dalam Islam dan Fadhilahnya untuk Kehidupan
Konten dari Pengguna
7 Juni 2021 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tawakal merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh setiap umat Islam . Arti tawakal secara sederhana adalah “mewakilkan”. Sedangkan jika dilihat secara lebih luas, arti dari tawakal yaitu menyerahkan berbagai urusan dan permasalahan kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Tawakal juga dimaknai sebagai iman. Dalam buku Menuai Fadhilah Dunia, Menuai Berkah Akhirat oleh Umar (2014: 132) dijelaskan bahwa manusia yang beriman kepada Allah, maka ia juga beriman dengan semua sifat yang dimiliki-Nya. Mereka yang bertawakal berarti percaya bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang terbaik untuknya.
Arti dan Fadhilah Tawakal dalam Kehidupan
1. Meningkatkan Keimanan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tawakal termasuk salah satu sifat yang dimiliki oleh orang beriman. Dengan menyerahkan diri dalam segala urusan kepada Allah, secara tidak langsung, Anda telah mengasah keimanan di dalam hati. Sebab, Anda melibatkan Allah di setiap urusan dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
2. Memperoleh Jaminan Rezeki
Fadhilah tawakal yang kedua yaitu rezekinya akan dijamin oleh Allah. Rasullah bersabda: “Seandainya kalian bertawakal dengan sungguh-sungguh, kalian pasti akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pergi di pagi hari dalam kondisi perut koosng, kemudian pulang di sore hari dalam kondisi perut kenyang.” (HR. Tirmidzi).
3. Tidak Mudah Tergoda dengan Syetan
Orang yang memiliki sikap tawakal pastinya tidak mudah dikuasai oleh syaitan. Hal ini karena ia memiliki iman yang kuat dan mempercayakan hidupnya secara penuh kepada Allah. Oleh karena itu, segala pikiran buruk yang datang dari syaitan akan sulit menjangkau orang-orang yang bertawakal.
4. Menghargai Usaha Diri Sendiri
Arti tawakal juga dapat melekat pada setiap insan yang menghargai kerja kerasnya sendiri. Mereka yang bertawakal umumnya tidak mudah mengeluh dan juga tidak mudah berpuas diri.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena ketika mereka puas dengan suatu pencapaian atau rezeki yang lainnya, maka yang tertanam bukan rasa bangga, melainkan rasa bersyukur sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, orang yang bertawakal akan lebih mampu menghargai kerja keras atau usahanya sendiri yang telah dilancarkan oleh Allah.
(DLA)