Konten dari Pengguna

Asal Muasal Tradisi Halal Bihalal saat Lebaran

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 April 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi halal bihalal berasal dari, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi halal bihalal berasal dari, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Pada saat lebaran Idul Fitri biasanya banyak orang merayakan halal bihalal dengan sanak saudara. Tapi tahukah kamu mengenai tradisi halal bihalal berasal dari mana? Simak ulasan kegiatan rutin di saat Lebaran tersebut dalam ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT

Tradisi Halal Bihalal Berasal Dari Mana?

Tradisi halal bihalal berasal dari, Foto: Unsplash.
Dikutip dari buku Lentera Hati karya M. Quraish Shihab (2007: 407), Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri adalah satu dari istilah-istilah "keagamaan" yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang dari mana asalnya? Apa makna dari halal bihalal tersebut?
Tradisi halal bihalal merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia setelah Idul Fitri atau hari raya Idul Adha. Halal bihalal memiliki arti "halal dan tidak halal", yang merupakan suatu ungkapan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada pembebasan diri dari dosa-dosa dan perselisihan setelah menjalankan ibadah puasa.
Namun, selain makna harfiahnya, halal bihalal juga memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Dalam konteks kehidupan sosial dan budaya, halal bihalal menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan, memperbaiki hubungan yang rusak, dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Asal-usul tradisi halal bihalal sendiri tidak jelas. Namun, tradisi ini diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit di Jawa. Pada zaman itu, setiap tahun para raja di Jawa melakukan pertemuan untuk berbicara dan saling memperkenalkan antara satu dengan yang lain. Pertemuan tersebut disebut dengan "ngalap berkah", yang kemudian berkembang menjadi "halal bihalal".
Seiring dengan perkembangan Islam di Indonesia, tradisi halal bihalal kemudian diadopsi oleh masyarakat Muslim sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri.
Biasanya, halal bihalal dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja untuk bersilaturahmi, saling memaafkan, dan memohon doa restu dari orang yang lebih tua.
Dalam tradisi halal bihalal, biasanya juga disajikan makanan dan minuman khas Idul Fitri, seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kolak. Halal bihalal juga dianggap sebagai momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dan memupuk kerukunan antar umat beragama.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi halal bihalal, orang-orang saling bermaafan, memohon maaf, dan memaafkan satu sama lain. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjaga kerukunan dan perdamaian dalam masyarakat, serta memperkuat hubungan sosial antar individu dan kelompok.
Selain itu, halal bihalal juga dapat menjadi media untuk mempererat hubungan antara atasan dan bawahan di tempat kerja atau organisasi. Kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk membangun hubungan yang lebih baik dan mengatasi perselisihan yang mungkin terjadi dalam lingkungan kerja.
Secara keseluruhan, makna halal bihalal dapat diartikan sebagai momen untuk mempererat tali persaudaraan, meminta maaf, memaafkan, dan memperbaiki hubungan yang rusak dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa tradisi halal bihalal berasal dari Indonesia. Meskipun terdengar seperti menggunakan Bahasa Arab, namun asalnya berasal dari Indonesia. (Umi)