Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Asal Usul dan Sejarah Tahun Baru Masehi beserta Perkembangannya
30 Desember 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sejarah tahun baru. Sumber: unsplash.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1640856512/o3uexmrfju7rhmugogmu.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Asal Usul dan Sejarah Tahun Baru Masehi beserta Perkembangannya
Pada awalnya, perayaan tahun baru pertama kali dirayakan sekitar 4.000 tahun lalu di Babilonia. Tepatnya pada akhir bulan Maret. Perayaan tahun baru dilaksanakan bulan Maret karena pada masa itu sedang terjadi pergantian musim. Jadi, masyarakat Babilonia merayakan tahun baru dengan mengadakan festival keagamaan besar-besaran yang disebut dengan ‘Akifu’.
Sejarah tahun baru Masehi dapat dilihat pada masa abad kuno, di mana peradaban di seluruh dunia mengembangkan kalender yang semakin canggih. Biasanya masyarakat pada saat itu akan menyematkan hari pertama pada tahun baru ke suatu peristiwa astronomi atau pertanian. Sebagai contoh di Mesir, yang mana tahun baru dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil.
ADVERTISEMENT
Kemudian bangsa Romawi mulai merayakan tahun baru setiap tanggal 1 Maret. Hal ini dikarenakan kalender Romawi kuno hanya terdiri dari 10 bulan 304 hari yang dimulai pada bulan Maret. Baru kemudian pada abad ke-46 sebelum masehi, perayaan tahun baru mulai dirayakan setiap tanggal 1 Januari. Penetapan ini dilakukan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Caesar. Beliau memilih 1 Januari sebagai perayaan tahun baru untuk menghormati nama bulan tersebut. Adapun diketahui bahwa bulan Januarius diambil dari nama dewa permulaan di Romawi, yaitu dewa Janus.
Perayaan tahun baru yang dilakukan oleh orang Romawi Kuno adalah dengan mempersembahkan korban kepada dewa Janus. Mereka juga mendekorasi rumah mereka dengan mengadakan pesta. Namun sekarang ini, tradisi perayaan tahun baru di setiap negara sudah berbeda-beda. Hal ini tergantung dari budaya dan tradisi yang ada di daerah tersebut. (Anne)
ADVERTISEMENT