Bacaan Istighfar Taubat Nasuha untuk Menghapus Dosa Kecil dan Besar

Ilustrasi istighfar taubat nasuha, sumber foto: (Fadly Suhada) by Unsplash.com

Memohon ampunan kepada Allah SWT harus dilakukan dengan ikhlas, tulus, dan sungguh-sungguh. Tidak ada manusia yang luput dari dosa. Oleh karena itu, meskipun sudah rajin beribadah dan beramal, kita perlu meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan cara memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika telah melaksanakan sholat taubat, maka Anda telah berkomitmen untuk tidak mengulangi dosa dan kesalahan yang sudah pernah dilakukan. Oleh karena itu, seperti halnya sholat lainnya, sebaiknya jangan terburu-buru bangkit dari posisi duduk. Agar sholat taubat yang dilalukan lebih sempurna, maka sebaiknya lanjutkan dengan membaca doa dan dzikir kepada Allah SWT. Tidak ketinggalan, jangan lupa melafadzkan bacaan istighfar taubat nasuha.

Bacaan Istighfar Taubat Nasuha untuk Menghapus Dosa Kecil dan Besar

Ilustrasi istighfar taubat nasuha, sumber foto: (Orlando Brooke) by Unsplash.com

Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa perintah untuk bertaubat datang langsung dari firman Allah. Oleh karena itu, selagi masih diberi umur, mari melaksanakan sholat taubat dan menyempurnakan dengan dzikir taubat nasuha.

Bacaan Istighfar Taubat Nasuha

Mengutip buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat bagi Pelaku Maksiat agar Taubat Nasuha oleh M. Nasrulloh (2020), istighfar mempunyai makna memohon ampun kepada Allah yang diiringi dengan rasa penyesalan dan tekad untuk tidak mengulanginya lagi. Hakikat ini adalah bagian dari taubat nasuha yang dapat menghapus dosa-dosa sebelumnya. Bacaan istighfar yang perlu diamalkan yaitu sebagai berikut:

Lafadz istighfar ini sebaiknya diucapkan sebanyak 100 kali sembari dihayati maknanya dalam hati dengan setulus mungkin.

Setelah itu, lanjutkan dengan membaca istighfar taubat nasuha latin seperti di bawah ini:

Zikir taubat nasuha di atas dapat diamalkan setelah sholat taubat. Meskipun sudah melaksanakan amalan tersebut, hendaknya kita juga membangun komitmen pada diri sendiri untuk tidak melakukan perbuatan dosa seperti di masa lalu.

(DLA)