Bagaimana Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert? Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2022 19:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert. (Foto: mohamed_hassan by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert. (Foto: mohamed_hassan by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu mendengar istilah manajemen tradisional? Istilah tersebut sering digunakan dalam ranah manajemen dan bisnis. Pengertian manajemen tradisional adalah manajemen yang mulanya berkembang secara alamiah dan berorientasi fisik, seperti siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau manajer. Adapun manajemen tradisional ini berprinsip pada garis keturunan. Ukuran manajemen tradisional dapat diukur melalui Likert, sebuah skala yang dipakai untuk mengukur sikap dan pendapat. Bagaimana gaya manajer tradisional menurut Likert? Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai manajemen tradisional dalam ranah bisnis.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Gaya Manajer Tradisional oleh Likert?

Ilustrasi Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert. (Foto: ernestoeslava by https://pixabay.com/id/)
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pengertian manajemen tradisional adalah manajemen yang mulanya berkembang secara alamiah yang berorientasi fisik. Dikutip dari buku Dasar-dasar Manajemen dan Bisnis yang ditulis oleh Imas Komariyah, dkk (2020: 126), berikut adalah ciri-ciri dari manajemen modern:
Lalu bagaimana gaya manajer tradisional yang dikemukakan Likert? Berikut adalah contoh gaya komunikasi kepemimpinan yang lazim digunakan:

1. Gaya Controlling

Gaya komunikasi kepemimpinan model ini mementingkan kendali atas organisasi atau perusahaan. Adapun pemimpin dengan gaya ini akan membatasi dan cenderung mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan bawahannya.
ADVERTISEMENT

2. Gaya Equalitarian

Gaya komunikasi kepemimpinan jenis equalitarian mengedepankan aspek kesamaan dalam komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi yang terbentuk dalam arus dua arah, baik dari atas ke bawahan maupun sebaliknya.

3. Gaya Struktural

Dalam gaya struktural, pemimpin memberikan informasi yang bertujuan untuk pemantapan perintah penugasan, jadwal penugasan dan struktur organisasi atau perusahaan.

4. Gaya Dinamis

Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis artinya adalah pelaku akan bersikap lebih agresif dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Gaya komunikasi dinamis bertujuan untuk merangsang pegawai untuk bekerja lebih cepat dengan hasil yang baik.

5. Gaya Relinquishing

Pemimpin memiliki sifat bersedia dalam menerima saran atau ide orang lain, sehingga pemimpin bersedia untuk menurunkan keinginan dalam memberi perintah.
Apabila kamu memahami bagaimana gaya manajer tradisional menurut pendapat Likert, kinerja karyawan dipastikan dapat lebih baik sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Semoga bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT