Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Bandeng Presto, Ciri Khas Makanan dari Semarang
13 Februari 2023 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bandeng Presto merupakan ciri khas makanan dari Semarang, Jawa Tengah, yang sudah sangat populer. Bukan hanya karena proses memasaknya yang unik, namun rasa dan tekstur ikan bandeng yang dihasilkan juga sangat digemari oleh banyak orang. Tidak heran bila Bandeng Presto menjadi pilihan utama oleh-oleh dari Semarang.
ADVERTISEMENT
Bandeng Presto Merupakan Ciri Khas Makanan dari Semarang
Siapa yang tidak mengenal Bandeng Presto merupakan ciri khas makanan dari Semarang? Rasanya semua orang sudah tahu hal tersebut. Bandeng Presto menjadi makanan hasil olahan dari ikan bandeng yang sangar populer dan digemari. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang diberi bumbu bawang putih, kunyit, dan garam.
Bandeng adalah salah satu jenis ikan yang biasa dibudidayakan di tambak. Karene memiliki cukup banyak duri halus di dagingnya, ada sebagaiabn orang yang menjadi agak segan bila harus memasak dan memakan hasil olahan ikan bandeng.
Namun, bandeng presto mampu menjadi salah satu solusi untuk masalah tersebut. Mengutip dari buku Aneka Olahan Ikan Bandeng, Th. Dwi Suryaningrum, Rosmawaty Peranginangin, panci presto dengan kekuatan panas dan tekanannya, mampu melunakkan duri-duri halus yang ada di ikan bandeng.
Sejarah Bandeng Presto
ADVERTISEMENT
Menurut catatan sejarah, awalnya bandeng presto adalah makanan yang pertama kali ditemukan oleh Hanna Budimulya yang lahir di Kapbupaten Pati, Jawa Tengah. Pada tahun 1977, Ibu Hanna Budimulya membuat bandeng presto dalam skala kecil yang ditujukan khusus untuk kalangan tertentu saja.
Ibu Hanna mendapat ide untuk menjual bandeng pindang yang durinya dilunakkan dengan menggunakan panci pressure cooker merek Presto. Pertama kali membuatnya, Ibu Hanna hanya menghasilkan sebanyak 3 kilogram atau sekitar 12 ekor ikan bandeng. Pada hari pertama, laku 2 ekor, di hari-hari berikutnya jumlah pembeli semakin bertambah. Ibu Hannapun semakin percaya diri dan berani membuka toko bandeng Presto di depan rumahnya.
Meskipun awal sejarahnya dimulai di Pati, namun, seiring berjalannya waktu makanan yang satu ini menjadi ikon Kota Semarang. Tidak heran bila banyak masyarakat yang menganggap bahwa Bandeng Presto merupakan ciri khas makanan dari Semarang. Anda sudah pernah mencoba bandeng presto, belum? (DNR)
ADVERTISEMENT