Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Berdirinya Daulah Abbasiyah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
2 Juni 2023 20:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah. Foto: Unsplash/Simon Infanger
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah. Foto: Unsplash/Simon Infanger
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah dalam Islam! Pertanyaan ini sering kali dipertanyakan, terutama para siswa yang mempelajari sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang diketahui, setelah kematian Ali bin Abi Thalib, berakhirlah masa khulafaur rasyidin. Sehingga, tabuh kepemimpinan Islam dilanjutkan oleh Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah yang berdiri pada tahun 750 M yang berdampak hingga mengubah sejarah peradaban umat Islam.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berdirinya Daulah Abbasiyah

Ilustrasi faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah. Foto: Unsplash/Raimond Klavins
Menurut Rudi Ahmad Ahsan dan Sumiyati dalam bukunya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII (2021), beberapa faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah yakni:

1. Persaingan Memperebutkan Kursi Kepemimpinan

Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah tradisi yang tidak diajarkan dalam Islam dan lebih menekankan aspek senioritas dan memiliki pengaturan yang tidak jelas.
Ketidakjelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat untuk memperebutkan kursi kekhalifahan dan perselisihan di kalangan anggota keluarga kekaisaran.
ADVERTISEMENT

2. Konflik Politik di Masa Pemerintahan Sebelumnya

Terbentuknya Daulah Umayyah berasal dari konfil antara Ali bin Abi Thalib dan terpilihnya Abu Sufyan. Sisa-sisa Syi’ah dan Khawarij menuedot banyak perhatian pemerintah di masa Bani Umayyah.

3. Pendeknya Masa Jabatan Khalifah Bani Umayyah

Akibat permasalah di dalam pemerintah Bani Umayyah, membuat khalifah terakhir, Yazid bin al-Walid kurang lebih memerintah selama 6 bulan.

4. Pertentangan Etnis

Pada masa kekuasaan Daulah Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam semakin meruncing.
Perselisihan tersebut mengakibatkan para penguasa Daulah Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.
Di samping itu, sebagian besar golongan mawali (non-Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali menggambarkan suatu inferioritas.
ADVERTISEMENT

5. Kehidupan Mewah dan Kurangnya Perhatian dalam Perkembangan Agama

Lemahnya pemerintahan Daulah Umayyah yang disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan saat mereka mewarisi kekuasaan.
Di samping itu, para ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa di masa Bani Umayyah terhadap perkembangan agama Islam sangat kurang.

6. Hilangnya Kepercayaan Rakyat

Tergulingnya Daulah Umayyah memunculkan kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas bin Abd al-Muthalib. Dampaknya adalah rakyat kehilangan kepercayaan, terutama karena para pemimpinnya memiliki sifat yang sombong.

Kemajuan di Masa Daulah Abbasiyah dalam Sejarah Islam

Ilustrasi faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Daulah Abbasiyah. Foto: Unsplash/Ali Arif Soydaş
Berdirinya Daulah Abbasiyah, ternyata berdampak pada kemajuan dari berbagai hal, di antaranya:

1. Menggalang penyusunan buku

Daulah Abbasiyah ingin mengembangkan pengetahuan umat Islam dengan penggalangan buku sebanyak-banyaknya. Penyusunan buku ini dilakukan secara besar besaran untuk memenuhi kebutuhan rakyat dalam ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT

2. Gerakan Penerjemahan Buku Asing.

Gerakan ini dilakukan secara gencar untuk mendukung salah satu program khalifah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah.

3. Menjadikan Tempat Ramai sebagai Majelis Ilmu atau Kajian Penelitian

Maksudnya adalah tempat ramai seperti pasar, pusat pemerintahan dan lain sebagainya akan diberikan materi tentang suatu ilmu oleh seseorang ahli atau ilmuwan dalam bidang tersebut. Hal ini menjadikan program tersebut menjadi sukses dan nyata juga memberikan hasil yang gemilang.
Dari beberapa faktor berdirinya Bani Abbasiyah membuat kehidupan umat Islam berubah secara drastis. Bahkan, banyak sekali kemajuan yang dicapai pada daulah masa ini, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan.(MZM)