Konten dari Pengguna

Bentuk atau Gaya Bernyanyi Pesindhen atau Sindhen

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Juli 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pesindhen Atau Sindhen Mempunyai Gaya Dalam Bernyanyi Dalam Bentuk, Foto: Unsplash/FOTOKITA.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesindhen Atau Sindhen Mempunyai Gaya Dalam Bernyanyi Dalam Bentuk, Foto: Unsplash/FOTOKITA.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sinden atau pesindhen adalah penyanyi perempuan dalam pertunjukan wayang kulit dan gamelan tradisional Jawa. Pesindhen atau sindhen mempunyai gaya dalam bernyanyi dalam bentuk duduk bersimpuh di belakang dalang.
ADVERTISEMENT
Peran sinden sangat penting dalam kesenian ini karena mereka menyanyikan tembang atau lagu-lagu yang mengiringi jalannya pertunjukan wayang kulit. Selain itu, sinden juga berfungsi sebagai pengisi suara dalam pertunjukan.

Gaya Bernyanyi Pesindhen atau Sindhen

Ilustrasi Pesindhen Atau Sindhen Mempunyai Gaya Dalam Bernyanyi Dalam Bentuk, Foto: Unsplash/FOTOKITA.
Dikutip dari buku Keanekaragaman Pembelajaran Seni Drama Nusantara & Mancanegara karya Tim Pgsd F (2017: 497), sindhen adalah penyanyi wanita pada seni gamelan.
Fungsinya untuk membantu menambah suasana dan mendukung narasi cerita yang dipentaskan oleh dalang (pemain wayang kulit). Pesindhen atau sindhen mempunyai gaya dalam bernyanyi dalam bentuk duduk bersimpuh di belakang dalang.
Pesindhen biasanya duduk bersimpuh di belakang dalang, yaitu tokoh utama dalam pertunjukan wayang kulit yang menggerakkan boneka dan memimpin alur cerita.
Posisi duduk ini tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap dalang, tetapi juga mencerminkan keanggunan dan ketenangan yang merupakan bagian integral dari penampilan mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan duduk bersimpuh, pesindhen dapat fokus pada bernyanyi sambil menjaga keseimbangan dan kestabilan, yang penting untuk menghasilkan suara yang jernih dan konsisten.
Dalam gaya bernyanyi ini, pesindhen menyanyikan tembang atau lagu-lagu Jawa yang mengiringi jalannya pertunjukan wayang kulit. Lagu-lagu ini sering kali memiliki makna simbolis atau naratif yang sejalan dengan cerita yang sedang dipentaskan.
Pesindhen biasanya membawakan lagu-lagu dengan melodi yang lembut dan harmonis, menggunakan teknik vokal yang terlatih untuk menghasilkan suara yang mendalam dan penuh ekspresi.
Selain bernyanyi, pesindhen juga memainkan peran dalam menciptakan suasana dan emosi dalam pertunjukan wayang kulit.
Suara mereka membantu menghidupkan karakter-karakter wayang dan memperkuat narasi cerita, serta menambah kekayaan musikal dari pertunjukan tersebut.
ADVERTISEMENT
Keterampilan vokal pesindhen yang terampil dan pengalaman mereka dalam menginterpretasikan lagu-lagu tradisional membuat mereka menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kesenian wayang kulit.
Gaya duduk bersimpuh ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi dan etika dalam kesenian Jawa. Ini menunjukkan dedikasi dan penghormatan pesindhen terhadap seni dan budaya yang mereka lestarikan.
Posisi ini menciptakan keterhubungan antara pesindhen, dalang, dan penonton, memungkinkan pertunjukan untuk berlangsung dengan harmonis dan menyentuh.
Jadi, pesindhen atau sindhen mempunyai gaya dalam bernyanyi dalam bentuk duduk bersimpuh di belakang dalang. Semoga bermanfaat. (Umi)