Konten dari Pengguna

Bentuk-Bentuk Perlawanan Sisingamangaraja XII terhadap Belanda

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 Februari 2023 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/users/reinaldoreinhart-17944595/ - bentuk-bentuk perlawanan Sisingamangaraja
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/users/reinaldoreinhart-17944595/ - bentuk-bentuk perlawanan Sisingamangaraja
ADVERTISEMENT
Pertanyaan mengenai bentuk-bentuk perlawanan Sisingamangaraja XII dalam melawan Belanda terdapat pada Buku Tematik Terpadu Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan untuk Kelas 5 SD/MI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, Kemendikbud.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini terdapat di halaman 37 dan masih terkait dengan materi pembelajaran yang ada pada subtema 1 tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan.

Bentuk-Bentuk Perlawanan Sisingamangaraja XII

Kamu mungkin sudah mengenal bahwa Sisingamangaradja XII adalah raja yang juga menjadi sosok pahlawan nasional di wilayah Sumatera Utara.
Bentuk-bentuk perlawanan Sisingamangaraja XII yang dilakukannya terhadap Belanda adalah:
https://pixabay.com/id/users/rubensukatendel-23483705/

Siapa Sisingamangaraja XII?

Pantuan Besar Ompu Pulo Batu yang lebih dikenal dengan nama Sisingamangaraja XII adalah salah satu sosok tokoh pahlawan nasional yang berjuang di daerah Sumatra, tepatnya Sumatera Utara. Ia lahir di Bakkara, Tapanuli, pada 1849 sebagai penerus ayahnya, Sisingamangaradja XI yang meninggal pada 1876.
ADVERTISEMENT
Gelar Si Sisingamangaradja digunakan oleh dinasti keluarga Marga Sinambela, yang artinya adalah Raja Singa Agung. Begini penjelasannya:
Selain menjabat sebagai raja, Sisingamangaraja XII juga merupakan pendeta terakhir atau Parmalim (pemimpin agama). Ia dianggap sebagai raja dewa dan titisan Batara Guru, Dewa Siwa versi Jawa. Beliau juga turut menjadi pejuang melawan penjajahan Belanda di Sumatera sejak 1878 dalam upaya membela tanah Batak saat Perang Batak yang terjadi selama 29 tahun (1878-1907).
Pada 17 Juni 1907, Sisingamangaradja XII tewas dalam peperangan di Dairi bersama putrinya Lopian, dan kedua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi. Ia menghadapi pasukan Korps Marsose sembari memegang senjata Piso Gaja Dompak dan disergap oleh sekelompok anggota dari pasukan khusus Belanda, Korps Marsose.
ADVERTISEMENT
Kopral Souhoka yang merupakan penembak jitu dari pasukan Belanda menembak ke arah kepala Sisingamangaradja XII tepat di bawah telinganya. Sisingamangaraja dikebumikan Belanda secara militer pada 22 Juni 1907 di Silindung dan akhirnya dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1962 berkat bentuk-bentuk perlawanan Sisingamangaraja XII terhadap kolonialisme Belanda. (DNR)