Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bentuk Perjuangan Sunan Kudus sebagai Salah Satu Wali Songo
12 Mei 2022 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam adalah salah satu agama dengan penganut terbanyak di dunia. Apalagi di Indonesia, Islam adalah agama mayoritas yang diyakini oleh masyarakat di seluruh penjuru negeri. Hal ini tak lepas dari peranan berbagai orang yang telah berdakwah demi menegakkan agama Islam di dunia ini. Di antara orang tersebut, ada yang bergelar sunan dan tergabung di Wali Songo. Salah satu contoh Wali Songo yang berasal dari Jawa Tengah adalah Sunan Kudus. Apakah kamu tahu bagaimana bentuk perjuangan Sunan Kudus dalam menegakkan agama Islam di tanah Jawa? Jika belum, simak kisahnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Bentuk Perjuangan Sunan Kudus
Dikutip dari buku Sejarah Islam Nusantara oleh Ustad Rizem Aizid (2016:183), Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shadiq. Ia adalah putra dari pasangan Raden Utsman Haji alias Sunan Ngudung di Jipang Panolan (letaknya di sebelah utara kota Blora) dengan Syarifah Dewi Rahil binti Sunan Bonang. Dengan demikian, Sunan Kudus adalah cucu dari Sunan Bonang, sehingga silsilahnya pun mengikuti silsilah Sunan Bonang, yakni masih keturunan langsung Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad Saw. Ia dilahirkan pada tanggal 9 September 1400 M.
Bentuk perjuangan Sunan Kudus di Jawa Tengah dimulai dari beliau saat masih menjadi bagian dari kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Saat itu, Sunan Kudus yang masih tergolong bangsawan di kerajaan tersebut, menjabat sebagai senopati untuk menggantikan jabatan ayahnya. Ketika beliau menjadi senopati, beliau menyebarkan agama Islam di wilayah kerajaan Demak sembari memperluas kekuasaan kerajaan tersebut. Bahkan, beliau diangkat menjadi imam besar Masjid Agung Demak dan hakim di kerajaan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah pertikaian di kerajaan Demak, Sunan Kudus pindah ke Tajug. Beliau mengajarkan agama Islam melalui seni dan budaya di sana. Beliau juga merangkul masyarakat dengan keyakinan lain alih-alih menghakiminya. Saat beliau berada di sana, Tajug pun berubah menjadi Kudus yang terinspirasi dari nama kota Al-Quds di Yerussalem. Dari situlah beliau dikenal sebagai Sunan Kudus. Masjid Kudus yang cukup populer hingga sekarang pun dibangun pada masa itu.
Demikian bentuk perjuangan Sunan Kudus Wali Songo. Semoga kita bisa meniru perjuangan beliau. (LOV)