Biografi Chairul Tanjung, Si Anak Singkong menjadi Pengusaha Sukses

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
20 Juni 2022 0:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biografi Chairul Tanjung. Foto: unsplash.com/seanpollock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biografi Chairul Tanjung. Foto: unsplash.com/seanpollock
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal Chairul Tanjung? Sosok konglomrat Indonesia yang tercatat sebagai salah orang terkaya ketiga di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaries. Ditaksirkan, total kekayaan yang dimilikinya sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 115 triliun Rupiah. Kesuksesan tersebut bukan datang secara instan. Perjalanan hidup yang sangat panjang dan terjal harus dilewati Anak Singkong ini hangga menjadi sesukses seperti sekarang. Untuk mengenal lebih dalam lagi, simak biografi Chairul Tanjung dalam ulasan berikut.
ADVERTISEMENT

Biografi Chairul Tanjung, Si Anak Singkong menjadi Pengusaha Sukses

Dikutip dari buku Sukses dan Kaya Raya Miliarder Dunia karya Frendy Susilo (2018), Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Dia berasal dari keluarga sederhana dengan taraf perekonomian yang terbilang pas-pasan.
Sang ayah, A.G. Tanjung menrupakan wartawan pada zaman Orde Lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Ayahnya berasal dari suku Sibolga (Batak). A.G. Tanjung menikah dengan perempuan Sunda Sukabumi yang bernama Halimah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tujuh anak dan Chairul Tanjung merupakan salah satunya.
Saat rezim Orde Lama berganti Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup akibar berseberangan dengan pandangan politik dengan penguasa saat itu. Keadaan itu memaksa orang tuanya harus menjual rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tinggal di sebuah kamar losmen yang sempit.
ADVERTISEMENT
Tumbuh dalam keluarga yang mengalami kebangkrutan karena sang ayah yang terlalu idealis terhadap pandangan politik membuat masa kecil Chairul Tanjung penuh jalan yang terjal.

Awal Karir Bisnis Chairul Tanjung

Saat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, dia tidak memiliki cita-cita secara khusus untuk sekian puluh tahun dan tidak memiliki piihan spesifik perguruan tinggi apa yang akan dimasukkinya. Satu-satunya alasan untuk masuk kuliah negeri karena biaya yang lebih murah.
Chairul Tanjung diterima di Universitas Indonesia dan dan memberi tahu orang tuanya untuk membayarkan uang kuliah sebesar Rp. 75.000 dengan rincian Rp. 45.000 uang kuliah satu tahun, Rp. 30.000 untuk biaya administrasi, uang jaket, dan sebagainya.
Sebagai keluarga yang pas-pasan, uang tersebut sangatlah besar. Sang ibu harus terpotang-anting untuk mendapatkan uang tersebut. Bahkan, sang ibu harus menggadaikan kain halus miliknya.
ADVERTISEMENT
Tersadar dengan keadaan tersebut membuat motivasi dan penyemangat baginya untuk belajar secara serius. Dia bertekat akan menyia-nyiakan kesempatan kuliah di UI, tidak mengecewakan sang ibu, dan bertekat hidup mandiri agar tidak membebani orang tuanya.
Hal inilah yang membuat Chairul Tanjung merintis bisninya. Pada awalnya, demi memenuhi kebutuhan kuliah, dia berjualan buku kuliah stansilan, kaos, dan lainnya di kampus. Dia juga sempat membuka jasa fotokopi. Banyak mahasiswa memfotokopi diktat praktikum tugas dari dosen dengan harga Rp. 500 untuk 20 lembar buku diktat di kawasan Salmeba. Dia pun langsung mencari tempat fotokopi yang lebih rendah.
Tak berselang lama, dia berhasil bernegosiasi dengan temannya yang membuka jasa fotokopi dengan harga Rp. 150 per 20 lembar. Buku diktat itu lantas dijualnya kembali seharga Rp.300. Karena harga yang ditawarkan sangat murah, maka dia pun banyak sekali mendapat pesanan.
ADVERTISEMENT
Sukses merintis di kampus, Chairul Tanjung mencoba melebarkan usahanya di luar kampus. Dia mendirikan toko peralatan kedokteran dan laboratorium di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat. Alat kedokteran gigi adalah jualan utamanya, karena bidang inilah yang paling dia paham sebagai mahasiswa kedokteran. Sayangnya, bisnis ini hanya bertahan beberapa saat.
Kegagalan itu tidak membuat Chairul Tanjung menyerah dan putus asa. Dia mencoba usaha lain, yakni berbisnis mobil bekas. Dari bisnis ini, dia mendapatkan keuntungan 1 juta setiap bulannya. Chairul Tanjung juga perna menjadi kontraktor pembangunan pabrik di Citeureup, Bogor. Dengan bermodalkan kepercayaan antara kotraktor dan Mr. Wong sebagai pemesan, pabrik kecil tersebut dibangun tanpa uang muka. Namun, baru berjalan setengah jalan, pemilik pabrik mengalami kebangkrutan. Chairul Tanjung pun terkena dampaknya.
ADVERTISEMENT
Chairul Tanjung tidak patah arang. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan uang. Hingga pada tahun 1995, Chairul Tanjung telah memiliki perusahaan baru bernama Para Multi Finance. Dia juga masih bergerak dibidang proyek real estate lewat pembangunan Bandung Super Mall. Ekspansi bisnisnya terus berkembang semakin luas dengan kepemilikan Bank Mega, TransTV, dan beberapa perusahaan lainnya.
Ilustrasi perusahaan yang didirikan Chairul Tanjung. Foto: unsplash.com/capturelight

Mendirikan CT Corp

Pada tanggal 1 Desember 2011, dia meresmikan perubahan nama dari Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp ini kemudian menjadi induk dari semua perusahaan miliknya yang terdiri dari tiga perusahaan sub-holding, yatu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
Chairul Tanjung mengakuisisi sebuah perusahaan publik Singapura, Asia Medic yang bergerak di bidang keseharan. CT Corp juga mendirikan perusahaan patungan bernama Gladiforia. Di Batam, CT Corp mendirikan perusahaan properti patungan dengan Arsikon dan mendapatkan konsesi lahan seluas 300 hektar di lokasi strategis.
ADVERTISEMENT
Masih banyak lagi espansi yang dilakukannya, bahkan dirinya sendiri tidak mengtahui jumlah perusahaan yang dimilikinya secara pasti.
Chairul Tanjung memang bukan berasal dari keluarga yang mampu dan bisa membeli segalanya. Namun dengan kegigihannya telah merubah nasibnya menjadi salah satu sosok terkaya di negeri ini. Semoga biografi Chairul Tanjung di atas dapat memberikan motivasi bagi kita semua untuk tidak mudah menyerah dalam berusaha.(MZM)