Break Even Point adalah Titik Impas, Apa Maksudnya?

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
20 Februari 2021 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Break Even Point, sumber: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Break Even Point, sumber: shutterstock
ADVERTISEMENT
Break Even Point adalah titik impas di mana pengusaha atau perusahaan baru balik modal, tidak mengalami kerugian, namun juga belum menerima keuntungan atau laba.
ADVERTISEMENT
Menurut Carter dan Usry pada bukunya, Akuntansi Biaya edisi 13 buku 2 tahun 2005, Break Even Point adalah titik di mana biaya dan pendapatan sama dengan nol.
Sedangkan pada buku Akuntansi Biaya yang ditulis oleh Bustami dan Nurlela pada tahun 2007, analisis Break Even Point adalah:
Suatu cara atau teknik yang digunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah suatu perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak memperoleh laba.

Menghitung Break Even Point Bagi Pengusaha

Menghitung Break Even Point adalah langkah yang penting bagi pengusaha untuk mengetahui nilai minimal penghasilan yang harus diperoleh agar tak menderita kerugian. Dengan menggunakan perhitungan BEP pula, pengusaha bisa menargetkan jumlah produk yang harus terjual agar bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Terdapat 2 cara perhitungan Break Even Point dengan pendekatan matematis menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Manajemen tahun 2001, yaitu :
1. Perhitungan break even point atas dasar unit
BEP unit = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 dibagi 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 −𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
2. Perhitungan break even point atas dasar rupiah
BEP rupiah = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 dibagi 1− 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖t
Penjelasannya:
Biaya tetap (fixed cost) Menurut Garrison (2006:67) adalah keseluruhan biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan tingkat aktivitas dalam rentang waktu yang relevan, sedangkan biaya tetap per unit akan berkurang apabila jumlah unit yang dihasilkan bertambah.
ADVERTISEMENT
Masih di Garrison (2006:66) menyatakan bahwa definisi biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah (bertambah atau berkurang) secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas, dengan biaya variabel per unitnya akan selalu konstan dalam batas waktu tertentu.
Sedangkan harga adalah nilai jual per unit yang berasal dari harga produksi ditambah dengan laba yang diinginkan per unit. Itulah perhitungan break even point bagi pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.
(adelliarosa)