Bunyi Sumpah Pemuda dan Sejarah Pelaksanaannya

Ilustrasi Bunyi sumpah pemuda, sumber gambar: https://www.unsplash.com/

Sumpah pemuda adalah suatu ikrar yang dilakukan oleh para pemuda pemudi tanah air secara bersama-sama. Bunyi sumpah pemuda mengandung kalimat yang sakral dan janji tentang kesetiaan terhadap Indonesia.

Semangat pemuda pemudi tanah air mendorong munculnya berbagai organisasi yang mewadahi pergerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Berbagai organisasi kepemudaan yang berasal dari berbagai daerah tersebut bersatu dan membentuk kongres pemuda.

Kongres pemuda I diadakan di Yogyakarta pada tahun 1926. Hal-hal yang disepakati yaitu mengacu pada cita-cita semua pemuda untuk memerdekakan Indonesia dan perkumpulan pemuda dijadikan sebagai cara untuk mempersatukan berbagai organisasi dalam satu wadah.

Adapun kongres pemuda II diadakan di Batavia tahun 1928. Salah satu hasil yang diperoleh dalam musyawarah kongres ini yaitu ikrar sumpah pemuda untuk diucapkan secara serentak sebagai janji suci para pemuda.

Mengutip buku Makna Sumpah Pemuda oleh Sudarmiyatun (2012), Negara Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing karena kurangnya rasa persatuan. Penjajah menyukai bangsa yang terpecah belah, sehingga hal ini memudahkan mereka untuk menguasai Negara yang dijajahnya.

Oleh karena itu, berkat kesadaran tentang pentingnya rasa persatuan, para pemuda Indonesia bersatu dan berjanji untuk menjunjung semangat persatuan Negara Indonesia. Meskipun memiliki latar belakang suku, agama, adat, dan budaya yang berbeda-beda, namun hal tersebut tidak lantas menjadi alasan adanya perpecahan dan pengkotak-kotakan bangsa Indonesia.

Bunyi Sumpah Pemuda

Ilustrasi Bunyi sumpah pemuda, sumber gambar: https://www.unsplash.com/

Bagaimana bunyi sumpah pemuda sebagai ikrar semangat nasionalisme? Simak kalimat lengkapnya di bawah ini:

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Teks bunyi sumpah pemuda ini dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berlokasi di Jl. Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat (sekarang Museum Sumpah Pemuda). Selain membaca teks sumpah pemuda, momen sejarah ini juga diiringi dengan permainan biola oleh W.R. Supratman yang memperdengarkan lagu Indonesia Raya tanpa nyanyian.

(DLA)