Cara agar Perubahan Bentuk secara Deformasi Dapat Terlihat dengan Maksimal

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 Mei 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan, sumber: unsplash/MuhammadRaufan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan, sumber: unsplash/MuhammadRaufan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal, maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini berlaku ketika ingin menerapkan teknik menggambar agar terlihat lebih realistis. Selain itu, gambar yang dihasilkan bisa tampak lebih proporsional dan tidak berbeda jauh dengan obyek aslinya.

Agar Perubahan Bentuk secara Deformasi Dapat Terlihat dengan Maksimal

Ilustrasi Agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan, sumber: unsplash/AlinaGrupnyak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal, maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan pengetahuan tetang obyek asalnya.
Mengutip Buku Ajar Menggambar Dasar oleh Shienny Megawati, dkk (2023), deformasi dalam teknik menggambar mengacu pada perubahan bentuk pada obyek yang digambar saat terkena gaya atau tekanan tertentu.
Agar perubahan bentuk tersebut terlihat realistis, penting sekali memahami struktur, material, cahaya, anatomi, dan konsepnya. Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Struktur dan Anatomi Objek

Setiap objek mempunyai struktur dan anatomi yang unik. Contohnya, saat menggambar manusia, seniman perlu mengetahui anatomi tubuhnya, mulai dari tulang, otot, hingga sendi. Mengetahui fungsi kinerja bagian-bagian tersebut akan membantu seniman dalam menggambarkan deformasi dengan realistis.

2. Material dan Tekstur

Setiap obyek mempunyai karakteristik material yang berbeda-beda. Contohnya, kain, kayu, logam, dan plastik memiliki reaksi yang berbeda-beda saat mendapatkan tekanan atau gaya. Wawasan tentang sifat material tersebut akan membantu dalam menggambarkan deformasi dengan lebih akurat.

3. Proporsi dan Perspektif

Pengetahuan tentang proporsi asli objek dapat membantu dalam menggambarkan deformasi dengan lebih proporsional. Contohnya, dalam menggambar benda yang melengkung, mama seniman perlu memahami dimensi aslinya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa meskipun bentuknya berganti, namun proporsinya tetap akan konsisten dengan realita yang ada.
ADVERTISEMENT

4. Konsep dan Ekspresi

Dalam menggambar secara deformasi, seniman perlu memahami ekspresi dan konsep yang ingin disampaikan melalui gambar. Contohnya, deformasi yang menggambarkan gerakan cepat, ketegangan, atau tekanan berat membutuhkan pemahaman tentang proses objek asal akan berubah dalam kondisi tersebut.

5. Cahaya dan Bayangan

Pemahaman tentang cahaya dan bayangan berinteraksi dengan bentuk asal objek cukup penting dalam menggambar deformasi. Saat bentuk objek berubah, pendistribusian cahaya dan bayangan juga ikut berubah.
Memahami cara cahaya memengaruhi obyek dalam kondisi normal tentu memungkinkan seniman untuk memprediksi perubahan ini dengan lebih realistis.
Jadi, agar perubahan bentuk secara deformasi dapat terlihat dengan maksimal, maka perubahan bentuk harus diimbangi dengan pengetahuan tetang obyek atau produk asalnya. Dengan menerapkan teknik tersebut, maka seniman akan mampu menciptakan gambar yang lebih ekspresif dan bermakna. (DLA)
ADVERTISEMENT