Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Cara Menentukan Senyawa Bersifat Asam, Basa, atau Netral
6 Mei 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran kimia , terdapat materi tentang senyawa. Salah satu pertanyaan yang mungkin saja muncul adalah jika kertas lakmus merah dimasukkan ke larutan cuka, maka warna kertas lakmus merah akan berwarna apa?
ADVERTISEMENT
Senyawa adalah zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu. Biasanya, sifatnya sangat berbeda dari sifat unsur-unsurnya. Sedangkan kertas lakmus adalah sebuah indikator untuk menguji senyawa.
Jika Kertas Lakmus Merah Dimasukkan ke Larutan Cuka, Maka Warna Kertas Lakmus Merah akan Apa?
Suatu zat bisa digolongkan sebagai asam, basa, atau netral berdasarkan dari sifat-sifatnya. Cara paling mudah adalah dengan mencicipinya. Asam, sesuai namanya mempunyai rasa asam. Sedangkan basa mempunyai rasa yang pahit.
Namun, mencicipi suatu senyawa yang belum dikenal dengan baik, tentu sangat berbahaya dan tidak dianjurkan. Hal ini karena ada kemungkinan senyawa tersebut bersifat racun. Senyawa yang bersifat racun dapat berbahaya kalau mengenai kulit. Apalagi kalau sampai meminumnya.
ADVERTISEMENT
Cara paling aman dan mudah untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator. Indikator dapat berupa kertas atau suatu larutan.
Indikator adalah zat yang dapat berubah warna apabila dimasukkan ke dalam asam atau basa. Mengutip buku IPA Kimia 1, Lutfi (2007), indikator kertas yang paling terkenal adalah kertas lakmus.
Ada dua macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus berwarna merah dan kertas lakmus berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus cukup dimasukkan ke dalam larutan, kemudian dilihat perubahan warnanya.
Contohnya adalah jika kertas lakmus merah dimasukkan ke larutan cuka, maka warna kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah. Cuka adalah cairan bersifat asam. Cuka mengandung 3–6% asam asetat, diperoleh pada oksidasi etanol karena tindakan bakterium pada anggur.
ADVERTISEMENT
Itu adalah contoh pengujian ke zat yang bersifat asam. Jika suatu zat tergolong basa, maka kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Kemudian jika diuji dengan kertas lakmus biru, maka warna kertas akan tetap berwarna biru.
Lantas, bagaimana jika suatu senyawa tidak mengubah warna kertas lakmus merah ataupun lakmus biru? Maka senyawa tersebut digolongkan sebagai senyawa netral, bukan asam dan bukan pula basa.
Baca Juga: Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
Demikian penjelasan tentang cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral. Contohnya adalah jika kertas lakmus merah dimasukkan ke larutan cuka, maka warna kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah. (ARD)