Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Singasari
4 Februari 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada beberapa pertanyaan saat mempelajari Kerajaan Majapahit. Misalnya, bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah kerajaan dipindahkan Jayakatwang ke Kediri? Jelaskan!
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka harus menilik jauh ke belakang di kala Kerajaan Majapahit masih dibawah kepemimpinan Raden Wijaya. Raden Wijaya sendiri adalah salah satu tokoh penting karena merupakan raja pertama Kerajaan Majapahit.
Bagaimana Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol Di Singasari Setelah Kerajaan Dipindahkan Jayakatwang Ke Kediri? Jelaskan!
Dikutip dari buku Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi, (2008) Raden Wijaya merupakan raja pertama yang memerintah di Kerajaan Majapahit.
Sebelum naik tahta sebagai raja dulunya dia merupakan seorang panglima perang di Kerajaan Singasari. Ketika Kerajaan Singasari melemah akibat pemberontakan Jayakatwang, dia terlunta-lunta.
Raden Wijaya harus melakukan perjalanan panjang untuk bisa membalaskan dendamnya kepada para pemberontak yang menghancurkan Kerajaan Singasari. Niatan balas dendam tersebut mendapatkan jalan ketika pasukan Mongol datang ke Singasari.
ADVERTISEMENT
Pasukan Mongol adalah tentara dari Kekaisaran Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan, cucu dari Jenghis Khan. Pasukan Mongol dikenal sebagai pasukan yang tangguh, ganas, dan tak kenal ampun.
Mereka berhasil menaklukkan banyak wilayah di Asia dan Eropa dengan kekuatan militer yang luar biasa. Pada tahun 1292, pasukan Mongol datang ke Jawa dengan tujuan untuk menghukum Kertanegara, raja Singasari yang telah menolak untuk tunduk pada Kubilai Khan.
Kertanegara bahkan telah menghina utusan Mongol dengan memotong telinga mereka. Namun, ketika pasukan Mongol tiba di Jawa, mereka mendapati bahwa Kertanegara sudah tidak berkuasa lagi. Dia telah dibunuh oleh Jayakatwang, raja Kediri yang memberontak dan merebut takhta Singasari.
Lantas, bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah kerajaan dipindahkan Jayakatwang ke Kediri? Jelaskan!
ADVERTISEMENT
Jawabannya adalah Raden Wijaya mendapat ide untuk memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Dia menghubungi pasukan Mongol dan mengaku sebagai bawahan Kertanegara yang masih setia.
Dia menawarkan untuk membantu pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang dengan memberikan peta daerah Kalang, tempat Jayakatwang bersembunyi. Raden Wijaya juga berjanji akan tunduk pada Kubilai Khan jika dibantu dalam menyerang Jayakatwang.
Pasukan Mongol yang tidak mengetahui situasi politik yang sebenarnya di Jawa, menerima tawaran Raden Wijaya dan bersedia bekerja sama dengan dia. Mereka kemudian menyerang daerah Kalang dengan bantuan Raden Wijaya dan berhasil mengalahkan Jayakatwang pada tahun 1293.
Dengan cara ini, Raden Wijaya berhasil menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari dengan cerdik dan bijak. Tidak hanya berhasil membalas dendam kepada Jayakatwang, tetapi juga berhasil membebaskan diri dan rakyatnya dari ancaman Mongol.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari setelah Kerajaan dipindahkan Jayakatwang ke Kediri? Jelaskan! Jawabannya adalah mengajaknya bekerja sama. (WWN)