Konten dari Pengguna

Ceramah Ramadhan tentang Keutamaan Puasa bagi Hamba Allah

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 April 2021 10:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 3 Juni 2022 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menyimak Ceramah Ramadhan dalam Jaringan (Daring). Sumber: Gabby K-Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menyimak Ceramah Ramadhan dalam Jaringan (Daring). Sumber: Gabby K-Pexels.com
ADVERTISEMENT
Ceramah merupakan kegiatan syiar agama yang semakin rutin dilakukan di bulan suci Ramadhan. Biasanya, ceramah di bulan Ramadhan atau ceramah Ramadhan memberikan motivasi bagi umat muslim agar semakin giat meraih pahala, pengampunan, serta rida dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak topik ceramah yang dapat dibahas di bulan suci ini. Salah satunya adalah tentang keutamaan puasa bagi hamba Allah. Pasalnya, puasa tak hanya sekedar menahan lapar dan haus. Puasa memiliki makna yang lebih dalam dan keutamaan yang luar biasa. Jadi, mari kita simak referensi materi ceramah Ramadhan tentang keutamaan puasa berikut ini.

Ceramah Ramadhan tentang Keutamaan Puasa

Sebelum ceramah, hal yang perlu diperhatikan adalah tempat, kondisi sekitar, dan khalayak. Hal ini bertujuan agar seorang penceramah dapat menyesuaikan sapaan, durasi, dan mampu memilih materi yang cocok dengan khalayaknya. Referensi ceramah kali ini, bisa dijadikan contoh untuk ceramah di jeda sholat Tarawih dan sholat Witir, saat sebelum berbuka puasa, atau saat kajian singkat seperti mentoring dalam jaringan (daring) di sekolah atau kampus. Ucapkanlah salam serta sholawat untuk Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT.
Sebelum memulai kajian ini marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah menghendaki kita untuk ikut serta dalam kegiatan hari ini. Tak lupa pula, marilah kita curahkan sholawat serta salam kepada Nabi Allah, Muhammad SAW juga untuk keluarganya serta sahabat-sahabatnya.
Saudara muslimku yang diberkahi oleh Allah SWT, Alhamdulillah kita menjadi hamba-Nya yang bisa dan sempat untuk berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, sungguh sayang apabila kita tidak memanfaatkan momentum ini untuk melaksanakan perintah-Nya, yakni puasa wajib Ramadhan. Hal ini disampaikan langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya di Surat Al Baqarah ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
ADVERTISEMENT
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Takwa dalam puasa adalah saat seorang muslim meninggalkan apa yang Allah haramkan di bulan suci penuh berkah yaitu makan, minum, hubungan intim sesama pasangan, menahan amarah dan lain sebagainya.
Puasa adalah ibadah yang wajib, saudaraku. Puasa tak hanya sekedar menahan nafsu makan, tapi puasa juga mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dari segala hawa nafsu duniawi. Yusuf Burhanudin dalam bukunya yang berjudul “Misteri Bulan Ramadhan” (2007) menuliskan bahwa ada delapan keutamaan puasa bagi umat muslim.
ADVERTISEMENT
MasyaAllah keutamaan puasa itu saudaraku. Jika kita muslim, sehat akal dan raga, serta tinggal di tempat yang tetap maka mari mendirikan perintah Allah, yakni puasa Ramadhan. Lalu, timbul pertanyaan bagaimana kalau saya sakit? Bagaimana kalau saya haid atau nifas? Bagaimana kalau saya berpergian?
Ingatlah, Islam adalah agama yang memudahkan manusia menuju Allah SWT. Jika sakit, haid, nifas, atau sedang berpergian jauh yang memberatkan maka gantilah puasa Anda sesuai jumlah hari yang ditinggalkan ketika bulan Ramadhan telah usai.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”.(13)
ADVERTISEMENT
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”(14)
Kata Imam Nawawi, “Disunnahkan orang yang berpuasa berdoa saat berpuasa dalam urusan akhirat dan dunianya, juga doa yang ia sukai, begitu pula doa kebaikan untuk kaum muslimin.”(15)
Bulan Penuh Keberkahan
Bulan ramadhan disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya : ”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya.
ADVERTISEMENT
Dan bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan ramadhan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.(dikutip dari Keutamaan Bulan Ramadhan, Nury Effendi, Unpad.ac.id)
Demikian ceramah singkat kali ini, mohon maaf jika ada perkataan yang keliru. Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita dan memudahkan kita untuk menunaikan puasa Ramadhan. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (AA)