news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Fabel Pendek: Itik Buruk Rupa

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 Januari 2021 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cerita Fabel "Itik Buruk Rupa", Foto: Dok. poetrysoup.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cerita Fabel "Itik Buruk Rupa", Foto: Dok. poetrysoup.com
ADVERTISEMENT
Cerita fabel pendek merupakan dongeng yang menceritakan kehidupan hewan, namun memiliki perilaku seperti layaknya manusia. Fabel merupakan cerita khayalan atau fiksi belaka. Cerita fabel juga disebut dengan cerita moral, sebab mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.
ADVERTISEMENT
Tokoh yang terdapat pada cerita fabel adalah binatang. Tokoh binatang yang diceritakan memiliki akal, tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Melalui tokoh binatang, pembaca dapat mencontoh berbagai perilaku baik dan buruk.
Terdapat banyak cerita fabel pendek yang dapat kalian baca. Berikut salah satu dongeng klasik berjudul “Itik Buruk Rupa”.

Cerita Fabel “Itik Buruk Rupa”

Suatu hari, terlihat seekor ibu itik sedang mengerami telur-telurnya. Satu persatu telur tersebut menetas. Namun, betapa terkejutnya ibu itik saat melihat salah satu anaknya berbeda. Anak itik tersebut memiliki warna abu-abu dan berbadan besar, berbeda dengan anaknya yang lain. Ibu itik tidak peduli dan tetap menyambut anak-anaknya yang telah lahir ke dunia.
Ketika mereka berenang, hewan lain mulai berbisik-bisik. “Siapa itu? Dia sangat jelek, berbeda dengan saudaranya yang lain”. Semua hewan, bahkan saudaranya sendiri mengejek si itik buruk rupa. Si itik merasa sedih dan memutuskan untuk pergi seorang diri.
ADVERTISEMENT
Ia pun berjalan kesana kemari dan bertemu seekor anjing. Namun, anjing tersebut malah menjauhinya. Ia pun melanjutkan perjalanan. Saat dalam perjalanan, ia kelelahan dan tertidur di depan sebuah rumah. Datanglah seekor kucing dan ayam, lantas mereka mengusir si itik buruk rupa. Dengan perasaan yang sedih ia melanjutkan perjalanannya.
Saat sedang beristirahat di pinggir sungai, si itik melihat serombongan angsa yang sangat cantik. Ia merasa iri melihat kecantikan para angsa tersebut.
“Kenapa kamu bersedih?” sapa salah satu angsa.
“Aku sedih karena jelek dan tidak bisa seperti kalian” jawab si itik dengan sedih.
Rombongan angsa hanya tertawa.
“Siapa yang bilang kamu jelek? Kamu sangat cantik seperti kami” jawab angsa tersebut.
Rombongan angsa mengajak si itik buruk rupa untuk mendekati tepi sungai. Betapa terkejutnya si itik saat melihat pantulannya di sungai. Ia tidak melihat sosoknya yang buruk rupa, namun sesosok angsa putih yang sangat cantik.
ADVERTISEMENT
Kini ia bukan itik buruk rupa lagi. Si itik pun ikut terbang bersama angsa lainnya dan mencari tempat untuk mereka tinggali.
(RYFA)