Cerita Nabi Muhammad SAW: Sosok Manusia Terbaik yang Pernah Dilahirkan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
13 Januari 2023 17:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cerita Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash/Latrach Med Jamil
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cerita Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash/Latrach Med Jamil
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW adalah sosok terbaik yang pernah dilahirkan dan menjadi khalifa umat Islam. Tak mengherankan jika cerita Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu hal yang banyak dicari umat Islam.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena umat Islam ingin mengetahui kisah-kisah menakjubkan dari sosok nabi dan rasul terakhir dalam agama Islam. Selain itu, kisah beliau sangat menginspirasi yang membuat umat Islam menjadi lebih baik lagi.
Oleh karena itu, dalam artikel kali ini akan memaparkan cerita singkat tentang Nabi Muhammad SAW sejak dilahirkan hingga meninggal dunia yang penuh dengan inspirasi.

Cerita Nabi Muhammad SAW: Sosok Manusia Terbaik yang Pernah Dilahirkan

Ilustrasi Nabi Muhammad SAW sebagai sosok manusia terbaik yang pernah dilahirkan. Foto: Pixabay/Matponjot
Nabi Muhammad SAW adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Abdulah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Sebelum dilahirkan, beliau sudah ditinggal oleh ayahnya saat berusia 6 bulan di dalam kandungan. Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika beliau berusia 6 tahun.
ADVERTISEMENT
Dengan meninggalnya ayah dan ibu di usia yang masih kecil, beliau kemudian diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalin. Setelah berusia 8 tahun, Abdul Muthalib meninggal dunia dan berpesan kepada Abu Thalib untuk mengasuh Nabi Muhammad SAW.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri dalam buku Sirah Nabawiyah (2021: 16), menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Syi’b Bani Hasyim, Makkah, yakni pada hari Senin, 12 Rabiul Awal. Beliau lahir 50-55 hari setelah kegagalan Raja Abrahah yang hendak menyerang Ka’bah yang disebut juga tahun gajah.
Ketika ibunya, Aminah sedang mengandung, dia bermimpi bahwa seberkas cahaya memancar dari bagian bawah tubuhnya yang kemudian menyinari istana Syria. Ketika akan melahirkan, Syifa binti Amr, ibu Abdurrahman bin Auf, yang menjadi bidannya.
ADVERTISEMENT
Abdul Muthalib menerima berita kelahiran cucunya dengan gembira. Dia membawa bayi yang baru lahir tersebut ke Ka'bah dan berdoa memohon berkah Allah SWT serta mengucapkan puji syukur. Karena percaya bahwa cucunya akan tumbuh dengan menuai banyak pujian, Abdul Muthalib memberinya nama Muhammad, yang artinya adalah "orang yang selalu mendapatkan pujian".
Nabi Muhammad SAW pertama kali disusui ibunya. Namun setelah meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW disusui oleh Ummu Ayman yang merupakan budak ayahnya. Selain itu, Tsuwaibah yang merupakan budak dari Abu Lahab juga pernah menyusui Nabi Muhammad SAW.

Dibelahnya Dada oleh Malaikat Jibril

Saat masih kecil, Nabi Muhammad SAW bermain dengan teman sebayanya. Namun tiba-tiba beliau didatangi Malaikat Jibril hingga membaringkan tubuhnya. Malaikat Jibril mengeluarkan segumpal darah dalam hati Nabi Muhammad SAW dan mencucinya dengan air zamzam yang berada di bejana emas.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, Halimah binti Abu Zuaib yang pernah menyusui Nabi Muhammad SAW khawatir dan berlari untuk mendatanginya. Saat melihatnya, Nabi Muhammad SAW dalam keadaan pucat.

Mendapatkan Wahyu Pertama di Gua Hira

Nabi Muhammad SAW berkali-kali bermimpi bertemu dengan Malaikat Jibril. Dengan mimpi tersebut, beliau pergi ke Gua Hira untuk merenung dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.
Kemudian Malaikat Jirbil mendatangi beliau untuk memberikan wahyu dari Allah SWT dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Di dalam ayat tersebut, Allah SWT mengajarkan tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia.

Isra Miraj

Isra Miraj adalah kisah yang sangat penting dalam agama Islam. Pasalnya, dalam peristiwa tersebut Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu sehari semalam.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jirbil melakukan perjalanan dari Masjidil Haram yang ada di Makkah menuju Masjidil Aqsa yang ada di Yarusallam dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di langit ketujuh.

Hijrah ke Madinah

Akibat begitu besarnya tekanan dan siksaan dari kaum kafir Quraisy dalam melaksanakan dakwah secara terbuka, Nabi Muhammad SAW berpikir untuk mencari pelindungan di luar Makkah. Sehingga beliau melaksanakan hijrah ke Madinah. Hal ini berdasarkan mimpi Nabi Muhammad SAW,
“Aku pernah mimpi berhijrah (pindah) dari Makkah menuju suatu tempat yang ada pohon kurmanya. Lalu aku mengira daerah itu ialah Yamamah atau Hajr (Ahsa), (namun) ternyata daerah itu adalah Yatsrib.” (HR. Bukhari no. 226 dan Muslim no. 1779)
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat juga sebuah hadits:
Aku diperlihatkan negeri hijrah kalian, yaitu satu negeri yang memiliki pohon kurma di antara dua harrah. (HR. Bukhari no. 231)
Berdasarkan hal tersebut, Nabi Muhammad SAW bersama umatnya melakukan hijrah me Madinah secara berangsur-angsur.

Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa. Sisi kelemahan pada manusia adalah dapat meninggal.
Nabi Muhammad SAW meninggal dunia karena menyantap daging kambing bakar yang dibubuhi racun oleh wanita Yahudi. Ketika beliau hendak menikmatinya, beliau mengambil sepotong dari bagian pahanya. Sebelum menelan daging tersebut, ada kabar bahwa daging kambing tersebut telah dibubuhi racun.
Akan tetapi, racun yang ada pada daging kambing tersebut sudah telanjur masuk ke dalam tubuh beliau. Namun dengan izin Allah SWT dan juga bukti bahwa Nabi Nabi Muhammad SAW adalah manusia spesial, beliau tidak langsung merasakan reaksinya.
ADVERTISEMENT
Meskipun pada awalnya Nabi Muhammad SAW tidak merasakan reaksi dari racun, namun sebagai manusia biasa, beliau merasakan reaksinya pada akhir masa hidupnya.
Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji wada’ di mana ibadah tersebut merupakan haji terakhir beliau. Beliau juga menjelaskan kepada umatnya untuk mengikuti cara beliau beribadah. Pasalnya ibadah tersebut bisa saja menjadi ibadah haji terakhirnya.
Ketika beliau hendak melaksanakan khutbah terakhirnya, beliau memiliki pesan bahwa sosok yang akan melanjutkan tabuh kepemimpinan umat Islam adalah Abu Bakar.
Setelah berkhutbah, Nabi Muhammad SAW turun dari mimbar dan ditunggu seluruh istri beliau. Melihat Fatimah berjalan, Nabi Muhamamd SAW memanggil Fatimah dan memangkunya.
Nabi Muhammad SAW membisikkan kepada Fatimah hingga membuatnya menangis. Kemudian Nabi Muhammad SAW membisikan ke telinga Fatimah yang membuatnya tertawa.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, Aisyah penasaran dan bertanya kepada Fatimah. Namun Fatimah tidak bisa menjawabnya.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Aisyah masih menyimpan rasa penasaran tentang perkara yang disampaikan kepada Fatimah. Fatimah kemudian menjawab:
“Kalau sekarang, ya (saya menjelaskannya). Masalah yang disampaikan kepada saya pada bisikan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pertama adalah Beliau memberitahukan bahwa Jibril Alaihissallam datang kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sekali dalam setahun untuk mendengarkan Al-Quran seluruhnya, namun tahun ini Jibril Alaihissallam mendatangi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak dua kali. Saya kira ajalku sudah dekat atau akan datang, maka hendaklah kamu bertakwa kepada Allâh dan bersabar. Karena sesungguhnya pendahulu terbaik bagimu adalah saya.’Lalu Fathimah Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Mendengar ini, saya menangis sebagaimana yang engkau lihat tangisku. Saat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam kesedihan yang menderaku, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbisik lagi kepadaku. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau rela menjadi sayyidah umat ini?! Sayyidah kaum Mukminin?!’ Lalu saya tertawa sebagaimana yang engkau lihat.”
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW memiliki kisah yang penuh kesulitan. Meski demikian, tak terhitung lagi hal-hal yang menginspirasi umat Islam. Inilah yang membuat sosok penutup nabi dan rasul dicintai dan diagung-agungkan seluruh umat Islam.(MZM)