news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 November 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masjid Kotagede. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masjid Kotagede. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT
Agama Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai, antara lain dengan jalur perdagangan, perkawinan, dan pendidikan. Penyebaran Islam di Indonesia menyebabkan berdirinya banyak kerajaan bercorak Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki peninggalan sejarah yang sangat beragam, antara lain dalam seni bangunan, seni kaligrafi, nisan, dan sastra.
ADVERTISEMENT
Peninggalan sejarah Islam dalam seni bangunan salah satunya adalah masjid. Masjid adalah tempat umat Muslim melaksanakan ibadahnya. Selain itu, masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran Islam seperti dalam kegiatan pengajian, dakwah, dan pendidikan agama.
Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

Ciri-ciri Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia menurut buku Sejarah I SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, M.Pd (2007: 95-96).
1. Atap masjid selalu bersusun (atap tumpang), semakin ke atas jumlahnya semakin kecil dan paling atas berbentuk limas. Jumlah susunan atap biasanya ganjil, ada yang tiga susun, ada yang lima susun. Contoh: Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten.
Ilustrasi Masjid Agung Demak. Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id
2. Banyak masjid yang membangun menara di sisi kiri atau kanan masjid sebagai bangunan tambahan yang memberi keindahan. Tidak hanya memberi keindahan, menara ini juga berfungsi sebagai tempat melakukan adzan (seruan untuk shalat). Contoh: Masjid Menara Kudus.
Ilustrasi Masjid Menara Kudus. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
3. Masjid peninggalan kerajaan Islam biasanya didirikan di tengah-tengah kota atau sedapat mungkin dekat dengan istana. Biasanya, terdapat alun-alun yang terletak di sebelah utara atau selatan istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya raja dengan rakyat, sedagkan masjid adalah bersatunya raja dengan rakyat sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Contoh: Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta yang letaknya berdekatan dengan Keraton Yogyakarta dan alun-alun utara.
Ilustrasi Masjid gedhe Kauman. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Contoh lain masjid peninggalan sejarah Islam antara lain Masjid Kotagede dan Masjid Surakarta, keduanya berada di Pulau Jawa.
Ilustrasi Masjid Agung Surakarta. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia serta contoh-contoh masjid peninggalan sejarah islam yang ada di Pulau Jawa. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan mengenai peninggalan sejarah Islam di Indonesia. (IND)
ADVERTISEMENT