Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Puber Kedua dalam Kehidupan Manusia
27 Agustus 2022 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk generasi saat ini perkembangannya sudah sangat cepat sekali. Pada masa perkembangannya banyak yang memakai wangi-wangian, tampil lebih modis merupakan ciri-ciri dari pubertas dini. Perkembangan mereka saat ini sudah tidak ditentukan dari umur yang ada. Tingkat kematangan menuju remaja dan dewasa saat ini berkembang lebih cepat dibandingkan dengan kehidupan manusia zaman dulu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku IPA Terpadu karya Mikrajjudiin (2006: 27), seorang anak yang mengalami pubertas tidak lagi disebut anak-anak, namun disebut sebagai remaja. Pubertas ditandai dengan penampilan ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder tampak pada remaja laki-laki maupun perempuan.
Memakai wangi-wangian tampil lebih modus merupakan ciri-ciri dari puber kedua. Simak penjelasan selengkapnya di ulasan berikut ini.
Ciri-Ciri Pubertas Remaja
Memakai wangi-wangian, tampil lebih modis merupakan ciri-ciri dari pubertas kedua. Pubertas merupakan masa terjadinya perkembangan organ reproduksi dan perubahan fisik serta prilaku. Setiap anak perempuan dan laki-laki memiliki ciri tersendiri dalam perkembangannya atau pada masa pubertas. Sebagian besar anak perempuan memulai masa puber ketika mereka berusia antara 8 sampai 13 tahun. Sementara pada anak laki-laki, pubertas akan dialami saat mereka memasuki usia 10 hingga 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Ciri Pubertas Perempuan
Ciri Pubertas Laki-laki
Demikianlah jawaban untuk memakai wangi-wangian tampil lebih modis merupakan ciri-ciri dari pubertas anak menuju remaja. Pubertas sendiri adalah proses pertumbuhan seorang anak-anak menuju ke remaja. Mereka akan mengalami perubahan pada fisik maupun karakternya. Mereka sudah tidak dipanggil anak-anak lagi tetapi sebagai remaja.
ADVERTISEMENT