Ciri Khas dan Keunikan Pakaian Adat Makassar

https://unsplash.com/@fikryrezky - pakaian adat makassar

Sama seperti pakaian adat dari daerah lainnya, pakaian adat Makassar merupakan salah simbol yang menunjukan identitas budaya bagi sebuah kelompok masyarakat di wilayah Makassar.

Pakaian adat Makassar tentunya memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing seperti corak dan motif yang tentunya menampilkan budaya masyarakatnya.

Menurut buku Storypedia Nusantara oleh Tim Women Scripct & Co, 2013, keunikan pakaian adat Makassar dapat dilihat dari berbagai aksesoris pendukung, warna, dan juga corak yang ada.

Ciri Khas dan Keunikan Pakaian Adat Makassar

1. Baju Bodo

Baju Bodo merupakan baju adat atau pakaian adat khas Suku Bugis, Makassar. Baju bodo berbentuk persegi yang sekilas tampak seperti balon. Baju ini memiliki lengan yang pendek, hanya setengah siku. Hal ini sesuai dengan nama dari baju bodo yang artinya "baju pendek".

Baju Bodo awalnya dipakai tanpa baju dalaman sehingga memperlihatkan payudara dan lekuk-lekuk dada pemakainya dan dipadukan dengan sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan.

Namun, seiring dengan masuknya Islam di daerah tersebut, baju Bodo yang awal memperlihatkan aurat mengalami perubahan. Penggunaannya kini dipasangkan dengan baju dalaman berwarna sama, namun lebih terang. Sedangkan busana bagian bawahnya berupa sarung sutera berwarna senada.

Berdasarkan panjang bajunya, baju bodo dibagi menjadi dua jenis. Pertama, baju bodo yang panjangnya hingga bagian pinggang. Baju bodo tersebut biasanya digunakan oleh penari, pengantin, maupun gadis remaja. Sementara itu yang kedua, baju bodo yang panjangnya sampai betis dan kerap digunakan oleh orang dewasa.

2. Bella Dada

Baju ini memiliki arti “belahan pada dada”. Bella Dada memiliki model berupa lengan panjang yang dipadukan dengan leher berkerah yang digunakan oleh para lelaki.

Bella Dada terlihat seperti sebuah jas namun tertutup dan lengannya panjang. Inilah membedakan dengan jas pada umumnya.

Bahan baju Bella Dada kelihatan lebih tipis, yaitu berasal dari kain Lipa Sabbe atau Lipa Garusuk yang polos, berwarna terang dan mencolok seperti merah, dan hijau. Dan khusus untuk tutup kepala, bahan yang biasa digunakan berasal dari kain Pasapu yang terbuat dari serat daun lontar yang dianyam

Baju ini juga dibubuhi dengan kancing berwarna perak atau emas. Sementara bagian bawahnya, berupa celana yang disebut paroci yang dibalut dengan sarung.

Pakaian adat mencerminkan kebudayaan bangsa Indonesia yang begitu kaya. Hal ini juga berlaku pada keunikan pakaian adat Makassar yang hingga kini masih digunakan oleh penduduknya. (DNR)