Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Contoh Nyata dari Fenomena Run Off
22 Juli 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Fenomena run off adalah pergerakan air di permukaan tanah yang terjadi setelah hujan atau pencairan salju. Contoh nyata dari fenomena run off adalah pergerakan aliran air pada permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
ADVERTISEMENT
Run off terjadi ketika air hujan atau air yang meleleh tidak diserap oleh tanah atau tidak menguap, melainkan mengalir secara horizontal di permukaan tanah. Run off yang berlebihan dapat menyebabkan banjir, terutama bila memiliki sistem drainase yang tidak memadai.
Contoh Nyata dari Fenomena Run Off dalam Keseharian
Dikutip dari buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer karya Ahmad Yani (2007: 177), fenomena run off atau aliran limpasan, merujuk pada pergerakan air di permukaan tanah yang tidak meresap ke dalam tanah, melainkan mengalir menuju aliran yang lebih besar seperti sungai, anak sungai, atau sistem drainase.
Contoh nyata dari fenomena run off adalah pergerakan aliran air pada permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
ADVERTISEMENT
Setelah hujan deras atau pencairan salju, air yang jatuh ke permukaan tanah sering kali tidak dapat sepenuhnya diserap oleh tanah, terutama jika tanah tersebut sudah jenuh.
Sebagian besar air ini kemudian mengalir di permukaan, mengikuti kemiringan dan kontur tanah hingga mencapai saluran air alami seperti sungai dan anak sungai.
Proses ini dimulai ketika air hujan atau air pencairan tidak dapat meresap ke dalam tanah, sering kali disebabkan oleh permukaan yang padat atau impermeabel seperti beton atau aspal di area urban, atau tanah yang terlalu jenuh di area pedesaan.
Air yang tidak dapat meresap mengalir melalui permukaan tanah, membentuk aliran permukaan yang membawa air ke saluran air terdekat. Dalam konteks ini, sungai dan anak sungai berfungsi sebagai penerima utama dari run off, mengalirkan air dari area hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Fenomena Run Off
Mengatasi fenomena run off memerlukan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa cara mengatasi fenomena run off.
1. Pengelolaan Drainase
Membuat dan memelihara sistem drainase yang efisien untuk mengalirkan air hujan ke saluran yang sesuai, seperti saluran pembuangan atau kolam penampungan, dapat membantu mengurangi risiko banjir.
Saluran ini harus dirancang untuk menangani volume air yang besar dan mengarahkan run off dengan aman.
2. Konservasi Tanah dan Air
Di daerah lereng atau berbukit, membangun teras atau menanam mengikuti kontur tanah dapat membantu mengurangi aliran air dan meningkatkan penyerapan tanah. Ini membantu mengurangi erosi dan memperlambat run off.
3. Pengelolaan Air Hujan di Perkotaan
Menerapkan infrastruktur hijau seperti taman atap, kebun rain garden, dan jalanan hijau dapat membantu menyerap dan mengelola air hujan di area perkotaan.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh nyata dari fenomena run off adalah pergerakan aliran air pada permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. Fenomena run off memiliki dampak yang luas, sehingga perlu pengelolaan yang baik. (Umi)