Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Contoh Pawarta Bahasa Jawa COVID-19 beserta Artinya dalam Bahasa Indonesia
1 Maret 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam pelajaran bahasa Jawa, terdapat berbagai macam materi. Salah satu materi tersebut adalah pawarta. Apa kalian sudah memahami apa itu pawarta? Jika belum, simak uraian berikut ini beserta contoh pawarta bahasa Jawa COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pengertian dan Contoh Pawarta bahasa Jawa COVID-19
Menurut buku Bahasa Jawa Xa karya Eko Gunawan (2016:38), pawarta menurut Bausasta Jawa berarti berita. Kata lain yang maknanya hampir sama dengan pawarta adalah informasi. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa pawarta adalah teks berita dalam bahasa Jawa.
Untuk memperdalam pengetahuanmu, berikut contoh pawarta bahasa Jawa COVID-19 dan artinya.
Ing postingan media sosial, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ngomong yen mbutuhake bukti vaksinasi COVID-19 kangge syarat administratif. Pos kasebut rame ing media sosial. Salah sijine akun sing mosting yaiku akun Safri Tua. Dheweke upload ing Facebook tanggal 23 Juni 2021 yen kabeh syarat administrasi mbutuhake bukti vaksinasi COVID-19. Apa bener postingan kasebut saka Menteri Kesehatan yen COVID-19 bakal dadi syarat administratif?
ADVERTISEMENT
Juru bicara Vaksinasi COVID-19 saka Kementerian Kesehatan, yaiku dr. Siti Nadia Tarmizi wis ngomong yen postingan ing media sosial iku ora bener. “Postingan iku ora bener. Sumber kasebut ora dingerteni saka ngendi lan dudu saka Menteri Kesehatan” omonge dr. Nadia. Dheweke nerusake “Kanggo saiki, pamrentah durung ngrencanakake yen kudu wajib menehi bukti vaksin COVID-19 kanggo administrasi”. Dadi dulur-dulur, postingan ing media sosial iku ora bener.
Artinya :
Di postingan media sosial, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berbicara bahwa dibutuhkan bukti vaksinasi COVID-19 untuk syarat administratif. Pos tersebut ramai di media sosial. Salah satu akun yang memposting yaitu akun Safri Tua. Dia mengunggah di Facebok tanggal 23 Juni 2021 kalau semua syarat administratif membutuhkan bukti vaksinasi COVID-19. Apa benar postingan tersebut dari Menteri Kesehatan bahsa COVID-19 akan menjadi syarat administratif?
ADVERTISEMENT
Juru bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, yaitu dr. Siti Nadia Tarmizi sudah sudah berbicara bahwa postingan di media sosial tersebut tidak benar. “Postingan itu tidak benar. Sumber tersebut tidak diketahui dari mana asalnya dan bukan dari Menteri Kesehatan” ujar dr. Nadia. Beliau meneruskan “Untuk sekarang pemerintah belum merencanakan bahwa harus wajib memberikan bukti vaksin COVID-19 untuk administrasi. Jadi saudara-saudara, postingan di media sosial itu tidak benar.
Demikian uraian tentang pawarta bahasa Jawa COVID-19. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuanmu. (LOV)