Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Contoh Pemetaan Kemampuan Awal Siswa dalam Proses Belajar
3 Juli 2023 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Contoh pemetaan kemampuan awal siswa adalah elemen yang perlu dipahami oleh setiap tenaga pendidik. Hal ini sangat membantu untuk mengetahui kapasitas masing-masing siswa dalam proses belajar.
ADVERTISEMENT
Hal di atas mengingat setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing yang tidak bisa disamakan. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang diajarkan pun juga tidak sama dan perlu disesuaikan dengan kemampuannya.
Strategi Pemetaan Siswa
Sebelum menyimak contoh pemetaan kemampuan awal siswa, sebaiknya pahami terlebih dahulu strateginya. Mengutip buku Kumpulan Refleksi Perjalanan Calon Guru Penggerak (CGP) oleh Utut FN (Guepedia Publisher), macam-macam strategi pemetaan siswa di antaranya sebagai berikut:
1. Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar adalah kemampuan dan keterampilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu bertanya tentang hal-hal yang diperlukan oleh peserta didik agar bisa berhasil dalam pelajarannya.
2. Minat
Minat mempunyai peran besar dalam menjadi motivator belajar. Guru perlu bertanya tentang hobi atau pelajaran yang diminati oleh siswa.
ADVERTISEMENT
3. Gaya Belajar
Gaya belajar mengacu pada pendekatan yang paling disenangi oleh siswa agar dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap siswa memiliki pendekatan yang berbeda-beda, baik melalui tulisan, visual, gerakan, dan lain-lain.
Contoh Pemetaan Kemampuan Awal Siswa
Berikut adalah contoh pemetaan kemampuan awal siswa yang bisa dijadikan referensi oleh tenaga pendidik:
1. Kelompok I
a. Nama-nama Siswa:
b. Kesiapan Belajar
Siswa mampu mengomunikasikan peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungan dengan menerapkan 5W+1H
c. Proses
Siswa memperhatikan penjelasan materi melalui video pembelajaran agar lebih mandiri dalam memahami peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
2. Kelompok II
a. Nama-nama Siswa:
b. Kesiapan belajar
Siswa mampu mengomunikasikan peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya, hanya saja belum mampu menerapkan 5W+1H.
ADVERTISEMENT
c. Proses
Siswa diberi contoh untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi di lingkungannya secara rinci. Contoh ini diberikan, baik secara lisan maupun melalui tayangan video. Melalui contoh tersebut, siswa dapat memberikan contoh lain berdasarkan pengalamannya.
3. Kelompok III
a. Nama-nama Siswa
b. Kesiapan Belajar
Siswa belum mampu mengomunikasikan peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya memakai 5W+1H.
c. Proses
Siswa memperoleh pembelajaran secara eksplisit terkait konsep organisasi kehidupan. Selanjutnya, guru memberikan metode scaffolding.
Contoh pemetaan kemampuan awal siswa yang dijelaskan di atas bisa digunakan sebagai referensi untuk memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar peserta didik. (DLA)