Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Contoh Peta Konsep Interaksi Sosial dalam Ilmu Sosiologi
8 Maret 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh peta konsep interaksi sosial perlu dipahami ketika kamu sedang mempelajari ilmu sosiologi. Peta konsep merupakan suatu diagram yang memberikan gambaran tentang hubungan antar suatu konsep. Istilah ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun pengetahuan. Umumnya, peta konsep digunakan oleh para akademisi maupun profesi lainnya untuk memudahkan dalam memahami suatu kompleksitas masalah.
ADVERTISEMENT
Dalam lingkup sekolah, membuat peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena media tersebut dianggap lebih menarik jika dibanding hanya tulisan saja. Oleh karena itu, penting sekali untuk membuat peta konsep tentang interaksi sosial. Hal ini akan memudahkan siswa dalam meningkatkan pemahamannya. Adapun contoh peta konsep tersebut akan dijelaskan di artikel ini.
Contoh Peta Konsep Interaksi Sosial
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sosilologi untuk SMP dan MTS Kelas VII oleh Tim Mitra Guru (2007: 35), pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial yang bersifat dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompokm atau antara individu dengan kelompok.
Tidak semua pertemuan bisa disebut dengan interaksi sosial. Sebab, ada pula fenomena ketika seseorang bertemu dengan orang lain di tempat umum, namun mereka tidak saling melakukan kontak atau komunikasi. Agar lebih memahami bentuk dan syarat interaksi sosial, simak contoh peta konsep interaksi sosial di bawah ini:
ADVERTISEMENT
1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Dari peta konsep tersebut, dapat dijabarkan bahwa syarat terjadinya interaksi sosial ada dua, yakni adanya kontak dan komunikasi. Kontak sosial bukan hanya sekadar bertatap muka saja, melainkan juga dapat dilakukan tanpa harus bertemu langsung. Contohnya melalui telepon, media sosial, radio, dan lain-lain.
Adapun komunikasi merupakan syarat interaksi sosial yang dilakukan untuk mengungkapkan sesuatu, entah dalam bentuk ucapan atau bahasa tubuh.
2. Bentuk Interaksi Sosial
Jika mengacu pada peta konsep di atas, diketahui bahwa bentuk interaksi terdiri dari dua jenis, yakni asosiatif dan disosiatif. Asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menggambarkan hubungan kerja sama. Bentuk interaksi ini bersifat positif untuk menyelesaikan masalah. Contohnya yaitu seperti asimilasi, akulturasi, dan akomodasi.
Sedangan disosiatif merupakan bentuk interaksi yang berorientasi pada permusuhan atau perpecahan. Interaksi ini bersifat negatif karena dapat memecah belah persatuan. Contoh interaksi disosiatif yakni seperti pertentangan, kontravensi, dan persaingan.
ADVERTISEMENT
Peta konsep tentang bentuk dan syarat interaksi sosial yang dijelaskan di atas sangat bermanfaat untuk memahami materi dalam kajian sosiologi. Dengan begitu, siswa juga dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (DLA)