Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Contoh Pupuh Kinanti, Karya Seni Khas Sunda
17 Oktober 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki berbagai karya seni khas dari daerah-daerah tertentu yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu karya seni yang menarik untuk diketahui dan dilestarikan adalah pupuh.
ADVERTISEMENT
Pupuh merupakan karya seni tembang khas Jawa Barat yang memiliki pola kalimat yang baku, atau dapat disebut juga sebagai lagu yang memiliki aturan tertentu dalam baris-baris liriknya dengan jumlah 17 patokan. Dikutip dari buku Pendidikan Musik: Permasalahan dan Pembelajarannya yang ditulis oleh J. Julia (2017: 67), pupuh memiliki beberapa aturan, seperti jumlah baris, jumlah suku kata, dalam baris, huruf vokal dalam suku kata terakhir dalam setiap baris, dan watak setiap pupuh. Jenis pupuh ada sangat banyak.
Nah, salah satu jenis pupuh yang menarik untuk diketahui adalah pupuh kinanti, sebuah karya seni khas Sunda . Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pupuh kinanti lengkap dengan contohnya.
Mengenal Pupuh Kinanti, Karya Seni Khas Jawa Barat
Dikutip dari buku Masuk Letnan, Keluar Letnan yang ditulis oleh Achmad Roestandi (2008: 7), pupuh kinanti merupakan salah satu jenis pupuh yang terdiri dari 6 bait. Setiap bait pupuh kinanti terdiri dari 8 suku kata, yang secara berturut-turut harus berakhir vokal u-i-a-i-a-i.
ADVERTISEMENT
Agar lebih paham mengenai pupuh kinanti, berikut salah satu penggalan contoh karya pupuh kinanti beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
Nu matak kaula bingung,
Andika ngareunah cicing,
Teu gancang-gancang laporan,
Kaula banget teu ngarti,
Nepi ka aya karaman,
Jeung saha nu wani mingpin
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Naha andika bet kitu,
Ireug talingeuh teu ngarti,
Teu ngajaga katengtreman,
Pikeun naon sénapati,
Prajurit katut tamtama,
Gawéna ngan ukur ulin
(Wawacan Pangéran Dipati Ukur I: 53)
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
ADVERTISEMENT
Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)