Contoh Resume Jurnal, Cocok Dijadikan Referensi Anda

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Seorang Pria Sedang Meresume Jurnal, foto dok. Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret Seorang Pria Sedang Meresume Jurnal, foto dok. Kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh resume jurnal adalah salah satu jalan alternatif untuk dijadikan bahan bacaan. Jika Anda memerlukan jurnal untuk membantu pekerjaan pendidikan Anda, maka meresumenya adalah pilihan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Resume sendiri adalah meringkas suatu bacaan, dengan cara mencari inti pokok dari bacaan tersebut. Tentu hal ini sangat memudahkan Anda jika ingin mengetahui isi dari bacaan secara ringkas, namun Anda harus membaca isi dari keseluruhannya dahulu.
Sedangkan jurnal adalah publikasi berkala, dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru, dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Biasanya, jurnal dipakai dan sangat berguna untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Tidak hanya mahasiswa, para peneliti pun membutuhkan jurnal untuk menunjang penelitian mereka.
Dalam artikel ini, akan ada contoh resume jurnal untuk Anda. Contoh resume berikut adalah hasil tugas dari mahasiswa Universitas Diponegoro, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, atas nama, Nico Gofinda P, Fauzi Widiyanto, Hananta Awang B, Hanna Shafira H, dan Prasasti Sekar K.
ADVERTISEMENT
Berikut contoh resume jurnal yang bisa dijadikan referensi.

Contoh Resume Jurnal: Apparel product attributes, web browsing, and e-impulse buying on shopping websites.

Contoh resume jurnal yang akan dibahas yaitu berjudul, Apparel product attributes, web browsing, and e-impulse buying on shopping websites. Seperti apa hasil resumenya? Simak informasi di bawah ini ya.
Latar Belakang
• Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara apparel product attributes, web browsing, dan impulse buying dalam pembelanjaan secara online (web).
• penelitian ini didasarkan pada laporan yang menyatakan bahwa web penjualan pakaian menjadi pendorong kuat dalam aktivitas penjualan online. Selain itu, pakaian mendapat peringkat sebagai produk online terlaris dari penjualan ritel di tempat-tempat belanja elektronik di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
• Penelitian ini ingin mengetahui keterkaitan searching pada website menyebabkan berbagai jenis perilaku konsumen hedonis.
Tujuan
• Untuk mengidentifikasi faktor kritis dari atribut produk pakaian jadi yang relevan dengan pencarian web (yaitu, utilitarian vs hedonis).
• Untuk memperkirakan model struktural hubungan kausal antara atribut produk, pencarian web, dan pembelian pakaian e-impulse di situs web belanja.
Variabel
• variabel dependen, merupakan variabel yang sifatnya terikat dengan nilai variabel lainnya. dalam penelitian ini maka variabel dependennya ada impulse buying pada produk pakaian.
• variabel independen, merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, di sini terdapat produk pakaian, pencarian pada situs web, atribut harga, dll karena hal-hal tersebut mempengaruhi impulse buying.
Hipotesis
ADVERTISEMENT
H1: Berbagai pilihan pada situs belanja berpengaruh positif pada penjelajahan situs (a) utilitarian (b) hedonis untuk produk pakaian.
H2: Atribut harga pada situs belanja berpengaruh positif pada penjelajahan situs (a) utilitarian (b) hedonis untuk produk pakaian.
H3: Atribut sensoris pada situs belanja berpengaruh positif pada penjelajahan situs (a) utilitarian (b) hedonis untuk produk pakaian.
Teknik Analisis Data
• Dalam Penelitian ini untuk menguji hipotesa dilakukan dengan memberi kuesioner kepada responden secara sukarela. kuesioner yang diberikan sendiri dikembangkan menggunakan skala multi-item yang diambil dari literatur. Pertanyaan terutama ditujukan pada atribut produk, penjelajahan web, dan pembelian e-impuls di situs web belanja pakaian online.
• Kerangka sampel studi termasuk mahasiswa sarjana dari wilayah metropolitan Korea Selatan tenggara yang memiliki akses Internet berbasis rumah dan pengalaman dengan pembelian produk pakaian online. Pengumpulan data dilakukan selama kelas terjadwal tanpa adanya insentif. Sebanyak 356 kuesioner yang dapat digunakan diperoleh dari responden. Sampel terdiri dari perempuan (77,2%) dengan rentang usia 18 hingga 36 tahun, dengan usia rata-rata 21,9.
ADVERTISEMENT
• Untuk menilai reliabilitas dan validitas pengukuran data, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), hal yang diverifikasi meliputi atribut produk, penjelajahan web, dan pembelian impuls elektronik untuk pakaian di situs web belanja.
• Untuk memastikan kepuasan dalam tingkat konsistensi internal dihitung menggunakan Cronbach’s Alphas.
• Untuk menguji Hipotesis digunakan persamaan struktural menggunakan model maximum likelihood (ML) melalui LISREL 8.80. keseuaian keseluruhan model dinilai dengan berbagai indeks statistik yaitu : Chi-Square ( χ 2), GFI, AGFI, CFI, dan RMSEA.
Hasil model pengukuran
• Ada tiga faktor atribut produk pakaian jadi:
○ Variasi seleksi mencakup empat item yang terkait dengan variasi item atau merek fashion.
○ Atribut harga mencakup tiga item yang berfokus pada nilai konsumen dan manfaat ekonomi.
ADVERTISEMENT
○ Atribut sensorik mencakup tiga item yang terkait dengan aspek multisensori belanja pakaian (mis., Warna, ukuran, dan gaya) yang dialami konsumen melalui indra mereka.
● Utilitarian web browsing terdiri dari lima item yang berfokus pada penelusuran sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses.
● Hedonic web browsing terdiri dari empat item yang berkonsentrasi pada belanja sebagai proses yang menghibur dan menenangkan.
Pemodelan persamaan struktural
• Dalam model persamaan struktural, ada tiga variabel eksogen yaitu variasi seleksi, atribut harga, dan atribut sensorik, dan tiga konstruksi endogen yaitu utilitarian web browsing, hedonic web browsing dan e-impulse buying.
• Model persamaan struktural menilai hubungan sebab akibat yang dihipotesiskan antara apparel product attributes, web browsing dan e-impulse buying.
ADVERTISEMENT
Pengujian hipotesis
● Variasi seleksi berhubungan positif dengan utilitarian web browsing (H1a) sedangkan hubungan variasi seleksi hedonic web browsing ( H1b) tidak signifikan . Jadi, H1a didukung, dan H1b ditolak.
● Pengaruh harga tidak signifikan utilitarian web browsing (H2a) tetapi hedonic web browsing (H2b) signifikan, jadi H2b didukung dan H2b ditolak, menunjukkan pentingnya aspek hedonis harga atribut untuk mendorong aktivitas penjelajahan web untuk produk pakaian.
● Atribut sensorik tidak secara signifikan mempengaruhi utilitarian web browsing (H3a) dan hedonic web browsing (H3b), jadi baik H3a maupun H3b ditolak. Namun, hasil ini mendukung bahwa estetika sensorik pakaian jadi mendorong konsumen untuk terlibat aktif dalam pemrosesan informasi yang diperpanjang.
● Utilitarian web browsing memiliki efek negatif pada e-impulse buying untuk pakaian, sedangkan hedonic web browsing memiliki efek positif. Bukti ini mendukung sifat hedonis dari perilaku impulsif.
ADVERTISEMENT
● Menurut model yang diperkirakan, variasi atribut seleksi dan sensorik memiliki efek langsung pada e-impulse buying untuk pakaian di Internet sementara atribut harga tidak, sehingga sebagian mendukung H5.
Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan ya. Selamat belajar!
(Linda Fahira Putri)